Krsumsel.com – Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo memaparkan tujuh program “kunci” untuk membangun Indonesia mulai dari sektor ekonomi, kesejahteraan sosial, hingga pemberantasan korupsi.
“Dalam hal kemakmuran perlu ada peningkatan PDB per kapita menjadi dua kali lipat dan aspek kesehatan, satu desa harus ada satu puskesmas dan satu dokter. Karena itu perlu banyak dokter, sehingga sekolah kedokteran jangan dibuat mahal,”kata Ganjar melalui keterangannya di Jakarta, Senin (18/9).
Hal itu dikatakannya dalam acara bertajuk “Ganjar Jawab Tantangan Masa Depan Indonesia” di Jakarta. Ganjar menjelaskan, visi-misi itu akan disokong tiga pondasi program utama, yakni pelipatgandaan anggaran, digitalisasi pemerintahan, dan pemberantasan korupsi.
Menurut dia, turunan dari ketiga pondasi itu dirumuskan dalam tujuh program kunci. Pertama adalah membangun sumber daya manusia yang produktif.
Baca Juga
Sarwendah Klarifikasi Isu Marah-marah di TikTok karena Sepi Pembeli
Terkait hal itu, Ganjar berencana membuka akses pendidikan seluas-luasnya tanpa membeda-bedakan gender atau tingkat kesejahteraan. Dia berharap program itu bisa menekan angka pengangguran nasional hingga sekitar 4 persen pada tahun 2029.
“Penting untuk mempersiapkan talenta. Karena itu, akses pendidikan perlu diberikan seluas-luasnya, memberikan 1 dari 4 mahasiswa untuk gratis kuliah. Dalam membangun SDM, saya ingin adil antara laki-laki dan perempuan, begitu juga perkotaan dan pedesaan,”ujarnya.
Program kedua menurut dia, menjaga stabilitas harga bahan-bahan pokok dengan tiga strategi untuk merealisasikannya, yaitu mengakselerasi kinerja birokrasi untuk memantau ketersediaan suplai dan permintaan, menggenjot sentra produksi bahan pokok, dan menyeimbangkan neraca ekspor-impor pangan.
“Dalam hal ini, saya rasa perlu diverifikasi pangan agar tidak bertumpu pada beras,”katanya..Ganjar menjelaskan, program ketiga adalah menghapus kemiskinan, dirinya ingin mengurai kemiskinan yang belum selesai melalui intervensi-intervensi program pemerintah yang fokus pada investasi keluarga.