Oleh sebab itu belanja pemerintah pusat yang merupakan salah satu komponen belanja negara naik dari Rp1.983,3 triliun menjadi Rp1.943,7 triliun.
Belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja K/L yang naik dari Rp940,6 triliun menjadi Rp945 triliun dan belanja non K/L Rp997,7 triliun menjadi Rp998,8 triliun.
Said mengapresiasi kebijakan belanja pemerintah pusat yang tertuang dalam RAPBN 2022 karena tetap fokus untuk mendukung keberhasilan pemulihan sosial, ekonomi dan masyarakat.
Menurutnya, target pemulihan tersebut dapat dicapai melalui kombinasi langkah reformasi struktural khususnya di sektor kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial.
“Kami mengapresiasi kebijakan belanja pemerintah pusat yang tertuang dalam RAPBN 2022,” ujarnya.