Mukomuko, KRsumsel.com – Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu akan mendatangkan Balai Besar Panangkapan Ikan (BBPI) Semarang untuk melatih 80 nelayan tentang cara memodifikasi pukat trawl atau harimau menjadi alat tangkap ramah lingkungan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto di Mukomuko, Jumat (2/5) mengatakan, terkait pelatihan modifikasi pukat trawl menjadi alat tangkap ramah lingkungan di Kabupaten Mukomuko tahun 2025 tetap berjalan meskipun ada efisiensi anggaran.
“Kegiatan pelatihan modifikasi alat tangkap tahun ini tetap berjalan karena BBPI Semarang ada anggaran untuk pelatihan, pihak balai yang mengirim tenaga pelatihnya ke daerah ini,”katanya.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu sejak 2024 memprogramkan pelatihan modifikasi pukat trawl menjadi alat tangkap ramah lingkungan.
Dia mengatakan, pemerintah provinsi tahun sebelumnya melatih nelayan di wilayah Kota Bengkulu tentang cara memodifikasi pukat trawl atau harimau menjadi alat tangkap ramah lingkungan.
Baca juga: Provinsi Babel Butuh Tol Laut untuk Tekan Biaya Transportasi Perairan
Ia menambahkan, sebanyak 80 nelayan yang akan mengikuti pelatihan ini tersebar di wilayah Kecamatan Teramang Jaya dan Kecamatan Kota Mukomuko karena nelayan di wilayah ini menggunakan pukat harimau menangkap ikan.
Dia menjelaskan, modifikasi pukat trawl seperti ada rantai kejut diganti dengan timah dan ada kantong alat tangkap betuk ketupat diganti bentuk kotak.
Termasuk ukuran alat tangkap diganti dari satu inci menjadi dua inci, agar alat tangkap dengan ukuran tersebut masih dapat menyelamatkan ikan kecil.
Selain itu katanya lagi, alat tangkap dengan ukuran satu inci berbentuk ketupat pada saat penuh ikan tidak ada ikan kecil yang bisa keluar. Kalau alat tangkap sistem kotak kalau ukuran alat tangkap dua inci dia tetap dua inci dan kalau dia satu inci dia tetap satu inci, sehingga ada ruang ikan kecil keluar,” kata Edy.(net)