KRSUMSEL.com – Nama Kintamani mungkin sudah sering didengar oleh telinga kita karena kebetulan ada di dalam lirik lagu dai sebuah band lokal, Shaggydog. Ya, Kintamani adalah nama sebuah wilayah di Pulau Bali yang cukup terkenal. Di daerah Kintamani inilah terdapat wisata alam yang eksotis dan bersejarah yaitu Gunung Batur. Dan tak jauh dari salah satu gunung terkenal di Bali ini terdapat Danau Batur yang tak kalah elok.
Kawasan Danau Batur di Kintamani ini sangat cocok dikunjungi oleh wisawatan yang ingin sedikit menepi dari hiruk pikuk perkotaan yang padat dan panas. Di kawasan wisata Danau Batur, Kintamani yang lokasinya berada di dataran tinggi yaitu 1050 meter di atas permukaan laut, para turis akan disambut dengan kesejukan udaranya.
Anda yang ingin suasana yang tenang juga bisa mengambil penginapan di sekitar tempat tersebut. Bicara tentang wisata Danau Batur maka kita tidak bisa lepas dari legenda dan sejarah dari tempat tersebut. Bagaimana sejarah atau legenda rakyat tentang Danau Batur tersebut, simak dibawah ini.
Asal Usul Danau Batur Menurut Legenda Rakyat
Menurut rakyat Bali asal usul adanya Danau Batur dimulai dari kisah sepasang suami istri yang hidup di tempat tersebut pada dahulu kala. Mereka yang sudah menikah sekian lama belum juga dikarunia anak sehingga membuat mereka terus memohon pada Tuhan. Suatu hari doa mereka dikabulkan dan mereka dikarunia seorang anak laki-laki yang memiliki keanehan yaitu nafsu makan yang sangat besar.
Anak tersebut seperti tidak pernah merasa kenyang dan nafsu makannya 10 x lipat dari ukuran orang dewasa meskipun usianya masih anak-anak. Akibatnya si anak tersebut tumbuh dengan ukuran badan yang sangat besar sehingga membuatnya diberi nama Kebo Iwa.
Terjadinya Danau Batur
Kebo Iwa yang tidak pernah merasa kenyang ini kemudian memiliki sifat pemarah yang sulit dikendalikan pada saat perutnya lapar. Sehingga saat lapar dia tidak segan mengamuk dan merusak rumah warga sekitar serta memakan hewan ternak.
Hal tersebut meresahkan warga yang hidup disana yang kemudian mendatangi Kebo Iwa. Mereka meminta bantuan pada Kebo Iwa untuk membuatkan sumber air agar pada musim kemarau tidak kekeringan dan panen tidak gagal agar tetap bisa memberikan makan pada Kebo Iwa.
Singkat cerita kemudian karena dijanjikan akan diberikan semua makanan oleh penduduk maka Kebo Iwa sangat bersemangat mencari sumber air dengan menggali tanah di sekitarnya.
Menggali dan terus menggali sehingga Kebo Iwa kelelahan dan tertidur di dalam lubang galian yang telah dia buat tersebut. Penduduk yang tidak tahu kalau Kebo Iwa tertidur disana terus melemparkan batu kapur ke dalam lubang sehingga air bisa memancar.
Akhirnya karena air yang terus bertambah maka Kebo Iwa mati di dalamnya. Lubang penuh air itulah yang hingga sekarang dikenal dengan sebutan Danau Batur. Itulah legenda yang ada di dalam masyarakat sekitarnya dan rakyat Bali pada umumnya tentang bagaimana asal usul terjadinya Danau Batur.