Jurnalis di Sumsel Dilatih Keselamatan Peliputan Bencana

oleh

Palembang, krsumsel.com – Garuda Rescue Nusantara (GRN) bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palembang melatih jurnalis di Sumatera Selatan terkait keselamatan dalam peliputan bencana melalui workshop Media Safety, Emergency and Crisis Reporting.

Ketua pelaksana workshop Muhadjir Rodli di Palembang, Sabtu (27/12) mengatakan, pelatihan tersebut diikuti jurnalis lintas media di Sumsel dan menghadirkan pemateri dari praktisi keselamatan, Basarnas serta tim emergency response.

Kegiatan itu bertujuan meningkatkan pemahaman dan kapasitas jurnalis agar mampu melakukan peliputan bencana secara aman, profesional dan beretika.

Keselamatan jurnalis merupakan aspek penting dalam sistem penanggulangan bencana nasional, mengingat peran media sebagai penyampai informasi kepada publik.

“Ketahanan bangsa dalam menghadapi bencana sangat ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlatih. Keselamatan adalah nilai universal, termasuk bagi jurnalis yang berada di garis depan saat bencana,”katanya.

Baca juga: Polda Jambi Selamatkan Rp13,03 Miliar Uang Negara dari Korupsi

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Palembang Mancara Wanto mengatakan, sinergi antara Basarnas dan media dalam penanganan bencana itu menjadi hal penting, khususnya pada fase tanggap darurat.

Basarnas merupakan lembaga pemerintah non-kementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden, dengan tugas utama di bidang pencarian dan pertolongan.

Dalam sistem penanggulangan bencana nasional, Basarnas berada pada klaster pencarian dan pertolongan dengan fokus utama penyelamatan jiwa, evakuasi, dan pencarian korban.

Menurut Mancara, jurnalis sering kali tiba lebih awal di lokasi bencana, bahkan sebelum tim SAR lengkap berada di lapangan, sehingga pemahaman terhadap prosedur keselamatan menjadi sangat penting.

“Media dan Basarnas saling melengkapi. Media membantu menyampaikan informasi yang benar, sementara jurnalis perlu memahami batasan dan risiko di lapangan,”ujarnya.

Anggota Emergency Response Team (ERT) GRN Hendrik memberikan materi praktik keselamatan dan penanganan darurat, termasuk evakuasi korban, penanganan korban tersedak, serta dasar-dasar pertolongan pertama.

Penanganan awal sangat menentukan keselamatan korban sebelum mendapatkan bantuan medis lanjutan.

Melalui pelatihan ini, GRN dan Basarnas Palembang berharap dapat membangun budaya keselamatan bersama antara jurnalis dan petugas lapangan, sehingga peliputan bencana dapat dilakukan secara aman, akurat, dan tetap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.(net)