Gubernur Imbau Masyarakat Kepulauan Riau Hindari Pemborosan Pangan

oleh

Tanjungpinang, KRsumsel.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengimbau masyarakat menghindari pemborosan pangan guna mendorong efisiensi sumber daya sekaligus memperkuat program ketahanan pangan.

“Upaya ini sejalan dengan salah satu program prioritas Presiden Prabowo, yaitu mendukung swasembada dan ketahanan pangan,”kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Jumat (21/11).

Menurut Ansar, berdasarkan data setiap tahunnya Indonesia tercatat telah melakukan pemborosan makanan hingga Rp150 triliun.

Pemprov Kepri terus menggencarkan gerakan selamatkan pangan bersama dalam menurunkan kerawanan pangan dan gizi melalui berbagai upaya, antara lain mencegah terjadinya food waste atau sisa makanan, dan mendonasikan makanan berlebih kepada masyarakat yang membutuhkan.

Selain itu kata dia, pangan yang sudah tidak layak lagi dikonsumsi manusia bisa dimanfaatkan untuk pakan hewan ternak, kompos dan dimanfaatkan untuk kebutuhan industri.

Baca juga: Satgas Jaga Jakarta Diresmikan Gubernur 

Ansar meminta penyedia rumah makan seperti rumah makan Padang, menghitung ulang porsi sajian makanan dan menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan agar jangan sampai terbuang.

Dengan menghentikan pemborosan pangan, masyarakat Kepri ikut mendukung efisiensi ekonomi, termasuk berkontribusi pada kelestarian lingkungan dan ketahanan pangan.

“Kita tidak meminta orang makan berlebihan, tapi makan secukupnya,”ucap Ansar.

Untuk memperkuat program ini, lanjut Ansar, Pemprov Kepri juga telah mengeluarkan Instruksi Gubernur Kepri Nomor : 521/417/DKPPKH tentang Gerakan Selamatkan Pangan Provinsi Kepri melalui Stop Boros Pangan.

Ada tujuh langkah utama yang ditekan Gubernur Ansar, yakni ambil makanan secukupnya dengan gizi seimbang dan habiskan, kemudian bawa pulang makanan jika tersisa, serta bijak berbelanja pangan.

Selain itu, gunakan wadah yang baik dalam menyimpan makanan sesuai dengan karakteristik pangan dan membiasakan cek tanggal kadaluarsa.

Selanjutnya, mengolah kembali dan manfaatkan pangan yang berpotensi terbuang menjadi menu yang variasi dengan tetap memperhatikan cara pengolahan agar tidak rusak kandungan gizinya, dan terakhir mendonasikan makanan berlebih kepada yang membutuhkan.

“Intinya program ini mengajak kita semua berhemat, tidak melakukan pemborosan makanan. Tidak hanya di rumah, tapi dalam acara-acara tertentu agar menggunakan produk makanan dari petani, bukan produk luar negeri,”kata Ansar.(net)