Tanjungpinang, KRsumsel.com – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Batam Kepulauan Riau (Kepri) mengingatkan apotek tidak menjual obat antibiotik tanpa resep dokter guna mencegah penyalahgunaan dan mengurangi risiko resistensi anti-mikroba.
Kepala BPOM Batam Ully Mandasari mengatakan, dari hasil pengawasan di lapangan persentase penjualan obat antibiotik tanpa resep dokter di wilayah itu masih cukup tinggi.
“Makanya, kami bersama pemangku kepentingan terkait gencar mengawasi peredaran antibiotik, baik di apotek, puskesmas hingga rumah sakit,”kata Ully usai kegiatan pencegahan resistensi anti-mikroba bersama di Aula Wan Seri Beni Pulau Dompak Kota Tanjungpinang, Kamis (20/11).
Baca juga: Dukung Kejagung Blokir Akses Tambang Timah Ilegal di Bangka
Menurut dia, apabila ditemukan penjualan antibiotik tanpa resep dokter, maka akan dilakukan teguran hingga pembinaan kepada pelaku usaha maupun penanggung jawab obat tersebut.
Ia menyebut, antibiotik yang termasuk golongan obat keras berlogo “K” itu hanya boleh dijual di apotek-apotek resmi. Namun demikian katanya, ada oknum-oknum tertentu yang nekat menjual antibiotik secara ilegal atau tak resmi.
“Oknum yang kedapatan menjual antibiotik secara ilegal akan ditindaklanjuti secara prosedur hukum, karena BPOM punya penyidik bidang obat dan makanan,”ungkap Ully.
Lanjut dia menjelaskan, penggunaan antibiotik tanpa disertai resep dokter berpotensi menimbulkan resistensi, yaitu kondisi ketika bakteri mengalami kekebalan terhadap obat yang dikonsumsi masyarakat.
Selain itu sambungnya, resistensi antibiotik menjadi masalah global karena kondisi ini mengurangi efektivitas pengobatan penyakit menular, sekaligus menjadi ancaman kesehatan masyarakat sehingga perlu strategi pengendalian.
“Penggunaan antibiotik harus sesuai SOP, misalnya di resep ada 15 tablet, maka harus diminum sampai habis meski sudah sembuh dari sakit,”ujarnya.
Ully pun mengajak semua elemen, mulai dari pemerintah daerah, organisasi profesi kesehatan, masyarakat, mahasiswa serta media massa, berperan aktif mengawasi serta memberikan edukasi bagaimana penggunaan antibiotik yang baik dan benar.(net)


















