Kupang, KRsumsel.com – Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Rudi Darmoko mengingatkan masyarakat di provinsi kepulauan itu untuk mewaspadai cuaca ekstrem dampak dari pergerakan bibit siklon 97S.
“Kapolda mengingatkan kepada masyarakat NTT untuk tetap waspada dengan cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini, serta selalu mengikuti perkembangan cuaca,”kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra di Kupang, Senin (17/11).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan intensitas curah hujan di NTT yang sangat tinggi yang disertai dengan angin hingga petir atau kilat di beberapa wilayah di NTT.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang disebutkan NTT telah memasuki musim hujan.
Keberadaan sirkulasi siklonik di selatan Pulau Sumbawa yang bergerak menuju Laut Timor menjadi pemicu utama terbentuknya awan hujan yang semakin intensif walaupun saat ini perlahan-lahan sudah menjauh dari wilayah NTT.
Fenomena atmosfer seperti konvergensi, resistansi angin (shearline), serta suhu muka laut yang hangat juga memperkuat potensi hujan lebat dan angin kencang.
Beberapa wilayah yang diprediksi terdampak meliputi, Kupang dan Kabupaten Kupang, Sabu Raijua, Rote Ndao,Timor Tengah Selatan (TTS), Manggarai Raya, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu dan Kabupaten Malaka.
Baca juga: Tujuh Warga Tertimbun Longsor di Tarukahan Cilacap Belum Ditemukan
Tak hanya itu, gelombang tinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter juga terjadi di berapa wilayah di NTT seperti perairan NTT bagian Selatan, Laut Sawu, Perairan Rote–Sabu dan lerairan selatan Flores dan Sumba
Kabid Humas Henry mengatakan pihaknya sudah menyiagakan personel untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam akibat cuaca ekstrem di NTT.
“Polda NTT memastikan seluruh jajaran Polres dan Polsek telah diarahkan untuk meningkatkan patroli siaga bencana, berkoordinasi dengan BPBD, BMKG, pemerintah daerah, dan potensi SAR,”ujar dia.
Warga di NTT juga diminta untuk mengurangi serta menghindari aktivitas di area terbuka saat hujan lebat, serta menjauhi pohon besar dan tebing rawan longsor.
“Para nelayan dan pelaku pelayaran wajib memeriksa kondisi cuaca sebelum berangkat,”jelas Kombes Pol Henry.(net)

















