Banda Aceh, KRsumsel.com – Pemerintah Aceh menjadikan kapal motor penyeberangan (KMP) Aceh Hebat 1 sebagai alternatif awal untuk implementasi program pelayaran internasional dari pelabuhan Krueng Geukueh Aceh Utara menuju ke Penang Malaysia.
“Gubernur meminta agar pelayaran ini segera disiapkan. Kita memiliki pelabuhan Krueng Geukueh yang sudah siap dan kapal Aceh Hebat 1 yang bisa dimanfaatkan,”kata Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir dalam keterangannya di Banda Aceh, Jumat (14/11) setelah sebelumnya rapat pembahasan rencana operasional angkutan laut luar negeri di ruang rapat Sekda Aceh di Banda Aceh.
Pemerintah Aceh selama ini berencana mengaktifkan kembali pelayaran internasional dari pelabuhan Krueng Geukueh Aceh Utara menuju Penang, Malaysia. Tahap awal, yang diangkut hanya barang dagangan dan penumpang saja, ditargetkan rampung di awal 2026.
M Nasir menyampaikan, pembukaan lintasan laut ini merupakan bagian dari visi-misi Gubernur Aceh untuk memperkuat konektivitas internasional dan membuka jalur ekonomi baru antara Aceh dan Malaysia.
Pelayaran lintas negara ini kata dia, diharapkan menjadi jalur strategis untuk memperlancar arus barang dan orang, sekaligus memperkuat hubungan dagang antara Aceh dan kawasan utara Semenanjung Malaysia.
Baca juga: Fadli Nopiansyah: UU ITE Siap Mengintai, Bijaklah Dalam Bermedsos
“Kita ingin pelayaran ini tidak hanya menjadi proyek simbolik, tapi benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat dan dunia usaha Aceh,”ujarnya.
Ia menegaskan, untuk tahap awal, Pemerintah Aceh bakal menggunakan kapal Aceh Hebat 1 yang saat ini melayani pelayaran dari Calang Kabupaten Aceh Jaya menuju pulau terluar Aceh yaitu Kabupaten Simeulue.
Nantinya lanjut dia, dilakukan penambahan rute yang sudah ada tersebut dengan jalur baru dari pelabuhan Krueng Geukueh menuju Penang.
“Trayeknya (Aceh Hebat 1) akan ditambah, bukan digeser, dan izin pelayaran akan dimulai dari Sinabang (Kabupaten Simeulue),”katanya.
Karena itu, dia meminta kepada dinas terkait untuk segera mengurus izin trayeknya agar pelayaran internasional Aceh-Penang ini dapat diluncurkan pada Januari 2026.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh T Faisal menjelaskan, jarak pelayaran dari pelabuhan Krueng Geukueh menuju Penang mencapai sekitar 205 mil laut.
Pemerintah Aceh kata dia, telah mengirimkan surat kepada Presiden pada Agustus lalu untuk meminta dukungan pembukaan lintasan tersebut.
“Pembahasan rute internasional itu kini juga telah masuk dalam pembahasan antarnegara melalui forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT),”katanya.
Menurut Faisal, pihak Penang Port telah menyatakan dukungan penuh terhadap rencana ini dan siap menyediakan ruang sandar bagi kapal dari Aceh. Tetapi, untuk kendaraan darat yang hendak masuk ke wilayah Malaysia, diperlukan kesepakatan antarnegara.
“Meski ada pembatasan untuk kendaraan, pelayaran ini tetap bisa dijalankan untuk penumpang dan barang,”ujarnya.
Ia menambahkan, fasilitas di pelabuhan Krueng Geukueh hingga saat ini sudah dipersiapkan secara matang. Gudangnya telah direhabilitasi 100 persen, dan untuk terminal penumpang sedang dalam tahap akhir persiapan.
“Kalau pihak Imigrasi, Karantina dan seluruh stakeholder terkait juga telah memberikan dukungan penuh terhadap rencana pelayaran ini,”demikian T Faisal menjelaskan.(net)


















