Indralaya, KRsumsel.com – Universitas Sriwijaya (Unsri) angkat bicara terkait peristiwa dugaan perundungan mahasiswa baru pada kegiatan kampus, Sekretaris Unsri Prof. Dr. Al Fitri menerangkan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (20/9/2025) lalu.
Ketika itu puluhan mahasiswa baru dari Prodi Teknik Hasil Pertanian (THP), Fakultas Pertanian Unsri selesai melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB).
“Jadi peristiwa tersebut bukan merupakan bagian dari PKKMB. Peristiwa itu dilakukan setelah PKKMB,” kata Al Fitri kepada wartawan di kampus Unsri Indralaya, Selasa (23/9).
Baca juga: Puluhan Sapi di Kepulauan Mentawai Sumbar Terjangkit Virus Jembrana
Ada sekitar 120 mahasiswa baru pada Prodi Teknik Hasil Pertanian, namun tak semuanya mengikuti PKKMB, Al Fitri melanjutkan, peristiwa dugaan perundungan tersebut dilakukan oleh mahasiswa senior terhadap mahasiswa baru.
Setelah beredar video puluhan mahasiswa mencium wajah temannya satu sama lain, Unsri membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan.
“Kami berupaya agar mahasiswa senior ini tidak melakukan perundungan karena sudah menggangu ranah privasi,” ujar Al Fitri.
Dilanjutkannya, Tim Satgas akan melakukan pemeriksaan dan bukan tak mungkin terduga pelaku perundungan mendapat sanksi terberat, yakni pemecetan.
“Bisa saja mahasiswa tersebut dipecat, tapi ini keputusan rektor. Tidak mudah memecat mahasiswa, ada pertimbangan-pertimbangan,” jelas Al Fitri.
“Dosen saja bisa dipecat, mahasiswa juga bisa. Sanksi yang paling berat itu pecat,” imbuhnya menegaskan.
Pada kesempatan sama, Wakil Dekan 1 Fakultas Pertanian Unsri, Herpandi, Ph.D mengatakan sudah ada belasan mahasiswa yang diperiksa terkait dugaan perundungan ini.
“Sudah diproses dari pagi tadi pukul 09.00. Ada 15 sampai 20 orang yang diperiksa dan hasilnya kami menunggu Tim Satgas,” jelasnya.(rul)


















