Pekanbaru, KRsumsel.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau mengevakuasi seekor beruang madu (Helarctos malayanus) betina yang ditemukan terjerat di Kelurahan Batu Rijal Hilir Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
“Dokter hewan BBKSDA Riau telah memeriksa kondisi beruang dan ditemukan luka ‘superficial’ pada kulit akibat tali jerat nilon. Berdasarkan kondisi luka, satwa diperkirakan terjerat kurang dari 48 jam,”kata Kepala BBKSDA Riau Supartono di Pekanbaru, Jumat (18/7).
Dijelaskannya, evakuasi dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari warga pada Senin (14/7). Tim Penyelamatan Satwa BBKSDA Riau segera dikerahkan dan berhasil mengamankan satwa dilindungi tersebut dengan prosedur penuh kehati-hatian dari kebun warga tersebut pada Selasa (15/7).
Baca juga: Relokasi Pasar Hewan Barito ke Lenteng Agung Dimulai Awal Agustus
Setelah dievakuasi, beruang madu tersebut dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) di Pekanbaru yang merupakan hasil kerja sama BBKSDA Riau dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo, untuk menjalani proses rehabilitasi dan pemulihan.
BBKSDA Riau lebih lanjut mengimbau masyarakat agar tidak memasang jerat maupun melakukan tindakan yang dapat membahayakan satwa liar, khususnya yang dilindungi oleh undang-undang. Masyarakat juga diminta segera melaporkan apabila menemukan kasus serupa agar dapat segera ditindaklanjuti.
“Pemasangan jerat terhadap satwa dilindungi memiliki konsekuensi hukum yang tegas,”tegas Supartono.
Berdasarkan catatan, terakhir seekor beruang madu juga ditemukan terjerat dan menderita tusukan tombak di Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling Kabupaten Kampar pada 6 Maret 2025. Kondisi beruang saat ditemukan lemah dengan beberapa luka di badannya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan, beruang berjenis kelamin jantan ini telah kehilangan satu kaki depan akibat jeratan lama. Sementara kaki lainnya mengalami pembusukan.(net)