Ternate, KRsumsel.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat disertai cuaca ekstrem diperkirakan melanda wilayah Maluku Utara pada periode 16 hingga 22 Juni 2025.
“Selain itu, BMKG mencatat adanya pola belokan angin, konvergensi, dan pertemuan masa udara di sekitar wilayah Maluku Utara yang berpotensi memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan,”kata Kepala Stasiun BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Senin (16/6).
Dia mengatakan, secara umum, kondisi cuaca selama periode tersebut diprakirakan berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat yang terjadi secara fluktuatif pada pagi, siang/sore, malam, hingga dini hari.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak turunan dari cuaca ekstrem tersebut, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang dan angin kencang.
Baca juga: Bandara Syamsudin Noor Kembali Menyandang Status Bandara Internasional
Dirinya menyatakan, untuk 16–17 Juni 2025 terjadi potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Kepulauan Sula, dan Kabupaten Pulau Taliabu.
Sedangkan, 18–19 Juni 2025: Hujan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan masih akan melanda wilayah-wilayah tersebut dan 20–22 Juni 2025: Pola cuaca yang sama masih berlanjut di sebagian besar wilayah Malut.
Sehingga kata dia, BMKG telah menyampaikan imbauan kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem pengelolaan sumber daya air guna menghadapi potensi peningkatan curah hujan dan pohon tumbang.
Koordinasi lintas sektor seperti BPBD, Balai Wilayah Sungai Maluku Utara dan Direktorat Lalu Lintas Polda Malut juga diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya dalam menghindari zona rawan bencana seperti longsor, banjir, dan banjir bandang.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk lebih mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan mulai melakukan langkah-langkah pengurangan risiko, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan, serta memperkuat budaya gotong royong.
“BMKG mengingatkan agar masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan terus mengikuti informasi resmi cuaca dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate sebagai acuan dalam upaya kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Malut,”ujarnya.(net)