Krsumsel.com – Peristiwa kebakaran kembali terjadi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumsel, bahkan musibah itu terjadi di dua lokasi berbeda dengan waktu nyaris bersamaan, Sabtu (10/6/2023) dini hari.
Plt. Kasat Pol PP dan Damkar OKI, Rayendra Abadi, saat dikonfirmasi mengatakan, tadi malam ada dua kejadian, di Desa Sukaraja Pedamaran dan Desa Pangkalan Lampam Kecamatan Pangkalan Lampam.
“Di RT 01 RW 01 Dusun 1 Desa Sukaraja Kecamatan Pedamaran, objeknya 1 unit rumah panggung permanen ukuran 8×15 meter beserta harta benda ludes terbakar dan 2 unit rumah disekitar terkena sebagian dinding,” jelas Rayendra.
1 unit rumah terbakar yang ludes terbakar tersebut milik Supriyadi (59) anggota TNI dan istrinya Ida (57) beserta kedua anaknya Yoga (24) dan Tika (23). Jelas Rayendra lagi, informasi awal terjadi kebakaran pihaknya terima pada pukul 00.10 WIB.
“Kita dapat berita kejadian kebakaran dari anggota DPRD OKI, Tri Susanto via telepon ke Posko Damkar, dan diterima oleh anggota Damkar Candra Heriyadi. Sehingga tim Damkar langsung bergegas menuju lokasi,” kata Rayendra.
Dengan dipimpin Kabid Damkar, 16 personel Damkar dan Pol PP berangkat dengan dua unit mobil ke sana. Lanjut Rayendra, upaya pemadaman api dimulai pukul 00.30 WIB, dibantu TNI, Manggala Agni, Satpol PP dan warga setempat.
“Asal api diduga karena korsleting arus pendek listrik dari dapur. Pemadaman api berlangsung selama 3 jam, pukul 03.20 WIB selesainya. Tidak ada korban jiwa, kerugian material belum dapat diperkirakan,” tandas Rayendra.
Di tempat lain, yakni di Desa Pangkalan Lampam Kecamatan Pangkalan Lampam, objek yang terbakar yaitu tempat ibadah berupa 1 unit mushola dengan ukuran 10×12 meter, yang mulai terbakar pukul 23.00 WIB.
“Informasi langsung diterima dari warga setempat kepada tim Damkar. Pemadaman api dimulai pukul 23.30 WIB, dibantu oleh Kades dan perangkat, warga serta Polsek Pangkalan Lampam hingga berhasil padam pukul 01.30 WIB,” ujar Rayendra.
Asal api dugaan sementara dari korsleting listrik. Korban jiwa tidak ada, sementara kerugian material diperkirakan capai Rp 150 juta. Selain bangunan, isi mushola dan seperangkat sound system beserta peralatan lainnya juga ludes terbakar. (BI)