Lewat TikTok, Rachel Amanda Motivasi Anak Muda Buat Ubah Sisi Rapuh Sebagai Kreativitas

oleh
oleh
p_headline_lewat-tiktok-rachel-amanda-motivasi-ana-b47e09

Jakarta, krsumsel.com- Muda, berwawasan, sudah begitu bertalenta lagi. Deskripsi tersebut rasanya begitu pas disematkan kepada Rachel Amanda. Perempuan satu ini dikenal sebagai sosok serba bisa. Selain menjadi aktris dan penyanyi, ia juga dikenal sebagai penulis buku.

Tak hanya itu, Amanda juga punya pemikiran yang matang, lantaran latar belakang pendidikannya, yaitu psikologi. Tak jarang ia membagikan konten tentang pengembangan diri di akun TikTok miliknya @auroramanda95, hingga mampu memotivasi banyak anak muda buat terus berkarya.

Lewat TikTok pula, baru-baru ini Rachel Amanda membagikan sebuah motivasi menarik berupa kiat mengubah sisi rapuh menjadi kreativitas. Hal itu disampaikannya di acara Networking Party.

Puncak acara kampanye #SerunyaBelajar di TikTok itu bahkan telah disiarkan kembali lewat Vidio.com karena tingginya animo masyarakat pada 16-17 Juli 2022 lalu. Penasaran apa saja yang disampaikan Rachel Amanda lebih lanjut di acara tersebut? Berikut rangkuman keseruannya!

Acara Networking Party sedianya telah berlangsung pada 9-10 Juli 2022. Acara tersebut digelar secara hybrid. Di mana, selain bisa disaksikan secara live streaming, pengunjung juga bisa datang langsung ke lokasi acaranya di Mbloc Space Jakarta.

Networking Party ini menyajikan sesi belajar eksklusif dengan menghadirkan sederet tokoh ternama atau yang dikenal sebagai TikTok Master Educator. Nah, Amanda merupakan salah satu TikTok Master Educator yang dihadirkan untuk memberikan kelas mentoring kepada audiens.

Selain Rachel Amanda, TikTok Master Educator yang diundang untuk memberikan kelas mentoring adalah Anton Ismael, Merry Riana dan Garin Nugroho. Masing-masing memberikan materi dengan topik berbeda yang sesuai bidangnya dan juga menarik perhatian audiens.

Bahas Tema Menjadi Kreatif dengan Merangkul Sisi Rapuh

Adapun Rachel Amanda dalam kesempatan tersebut fokus memberikan kelas mentoring dengan tema ‘Menjadi Kreatif dengan Merangkul Sisi Rapuh’. Dengan latar belakang psikologi yang dimilikinya, Amanda menjelaskan tentang sisi rapuh atau kerap disebut sebagai vulnerability.

Menurutnya, selama sisi rapuh kerap dianggap sebagai kelemahan. Padahal, sisi rapuh ini bisa dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih kreatif. “Sesuatu yang kita anggap rapuh bisa menjadi kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain,” ungkap Amanda.

Ia kemudian menjelaskan, beberapa musisi ternama yang sukses memanfaatkan sisi rapuh yang dimilikinya menjadi sebuah karya kreatif. “Sebut saja Adele dan Taylor Swift, karya-karya mereka banyak mengekspos tentang sisi rapuh masing-masing. Tak dipungkiri, lagu-lagu mereka pun disukai para penggemar,” sambungnya.

Credit: KapanLagi.com/Bayu HerdiantoCredit: KapanLagi.com/Bayu Herdianto

Amanda melanjutkan jika meski kerap diidentikkan dengan sisi negatif kepribadian seseorang, nyatanya perasaan rapuh punya kaitan erat dengan sisi kreativitas. Ia lantas memberikan contoh seorang seniman yang dikaguminya, karena mampu memanfaatkan keresahan yang dimilikinya menjadi sebuah karya.

“Ada seorang seniman, tepatnya desainer grafis yang gagap. Ia bikin majalah untuk orang-orang seperti dirinya. Jadi, dia menuliskannya sesuai gaya bicaranya, bisa dilihat dari cara penulisan hurufnya ada yang dobel. Seniman-seniman tersebut tidak tak menunjukkan ‘Ini dari keresahan gue’,” jelasnya.

Amanda sendiri mengaku jika dirinya juga punya sisi rapuh dan berusaha ‘merangkul’ hal tersebut. “Banyak momen aku merasa paling vulnerable, tapi yang paling aku sadari, aku tidak mau kelihatan jelek di mata orang lain, terutama orang-orang terdekat,” ungkapnya dalam sesi tanya jawab.

Dalam sesi tanya jawab pula, Amanda menjawab pertanyaan dari audiens kenapa saat seorang konten kreator mengungkapkan kerapuhannya di media sosial untuk berbagi ilmu, justru kadang mendapatkan respon negatif dari netizen.

“Kita tidak tahu kenapa orang bisa berkomentar semacam itu. Namun, itu salah satu resiko. Sebab, jika kita menghindar terus, maka tidak akan kreatif, lantaran hanya akan berkarya yang aman-aman saja,” jawabnya dengan bijak.

Tak hanya itu, Amanda juga menyinggung soal oversharing. “Bukan oversharing, tapi membagikan sesuatu untuk orang yang pantas mendapatkannya. Kalau yang tak bisa dibagikan, maka tak perlu disampaikan ke publik. Bisa ke orang-orang terdekat dulu. Kita terbuka dengan orang-orang terpercaya dulu. Tetap punya batasan dan saringan untuk siapa kita sharing,” imbuhnya.

Berkat pemaparan yang menarik dan materi yang informatif, sontak apa yang disampaikan oleh Rachel Amanda berhasil mendapatkan sambutan positif dari para audiens. Bahkan, tak sedikit audiens yang minta kelas tambahan dari Rachel Amanda.

Kabar baiknya, beragam konten pengembangan diri lainnya dari Rachel Amanda bisa langsung diikuti lewat akun TikTok @auroramanda95. Selain itu, di TikTok kamu juga bisa menemukan banyak konten edukatif dan informatif dari para kreator lainnya. Jadi, jangan pernah bosan belajar lewat TikTok, ya! Cek konten edukatif dari kreator lainnya di sini.(*)

SUMBER