Bandarlampung, KRsumsel.com – Pemerintah Kota Bandarlampung berkomitmen melakukan pembangunan responsif gender sejak dari perencanaan, pelaksanaan hingga implementasinya di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Pembangunan kita harus responsif gender, sehingga tidak ada lagi perbedaan masalah akses dan pemenuhan hak antara laki-laki dan perempuan,” kata Kepala Bappeda Kota Bandarlampung Khaidarmansyah di Bandarlampung, Kamis.
Menurutnya, dari semua aspek yang menjadi persyaratan untuk pembangunan responsif gender hampir seluruhnya telah dilakukan oleh Kota Bandarlampung salah satunya aspek kelembagaan.
“Kita punya mulai dari dinas hingga kelurahan semuanya harus berbasis gender, lurah, camat dan kepala OPD di Bandarlampung pun banyak yang perempuan, artinya kita memang tidak membeda-bedakan laki-laki dan perempuan,” kata dia.
Ia mengatakan dengan telah diverifikasinya Kota Bandarlampung oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) terkait pembangunan responsif gender, diharapkan kota ini mendapatkan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya.
“Anugerah ini diberikan kepada semua kabupaten/kota dan provinsi yang pembangunannya telah repronsif gender, semoga kita dapatkan penghargaan itu,” kata dia.
Ia mengungkapkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indeks Pembangunan Gender dan Pemberdayaan Gender di Kota Bandarlampung setiap tahunnya terus meningkat.
Pada tahun 2017 Indeks Pembangunan Gender Bandarlampung berada di angka 93,15 persen, di 2018 berada di 93,66 persen terakhir pada 2019 mencapai 93,66 persen.
“Sedangkan untuk pemberdayaan gender di 2017 kita berada di angka 62,11 persen, 2018 ada di 62,39 dan 2019 mencapai 71,54 persen. Artinya kita memang memberikan ruang dan tidak membatasi antara laki-laki dan perempuan,” kata Kahidarmansyah.(Anjas)