Pemkab Banyuasin Ajak Masyarakat Untuk Menggelar Do’a Serentak di Setiap Masjid

oleh
IMG-20210811-WA0018
banner DPRD OKI

BANYUASIN.KRSumsel.com – Dalam rangka memperingati 1 Muharam 1443, Pemkab Banyuasin melalui Banyuasin Gema mengajak lapisan masyarakat Banyuasin untuk menggelar Do’a serentak di setiap Masjid dan Mushollah di Kecamatan, Kelurahan dan Desa dalam wilayah Banyuasin dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris daerah (Sekda) Banyuasin Dr. Senen Har lewat tulisannya di aqun Facebook nya beberapa jam yang lalu.”Hanya Allah SWT tempat kita mohon pertolongan dan perlindungan Kesehatan serta terhindar dari virus covid 19. Semoga kita semua senantiasa mendapat barokah, hidayah dan Ridho dari Allah SWT Aamiin YRA,” tulis dia.

Senen Har mengingatkan mulai dari tingkat Kecamtan, Kelurahan dan tingkat desa untuk melaksanakan Shalat Maghrib berjama’ah, Pembacaan Yasin, Zdikir, Do’a dan Shalat Isya berjama’ah di seluruh Masjid yang ada dalam wilayah Kabupaten Banyuasin.Kata dia, Pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia pada umumnya, khusus nya di Kabupaten Banyuasin telah menyebabkan adanya penyesuaian dalam berbagai kegiatan masyarakat, termasuk aktivitas keagamaan.

“Ancaman Covid-19 utamanya varian delta telah memaksa kita untuk berubah dan melakukan penyesuaian dalam berbagai kegiatan, termasuk aktivitas keagamaan,” ujar dia seraya menyebut bahwa penyesuaian tersebut merupakan bentuk ikhtiar untuk perubahan yang lebih baik dan contoh hijrah yang diamanahkan oleh Nabi Muhammad SAW.

“Itu adalah ikhtiar kebaikan, itu salah satu contoh dari hijrah yang diamanahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kesadaran untuk menjadi lebih baik, kesadaran untuk rela berkorban demi hal-hal yang lebih besar, kesadaran untuk membangun budaya hidup baru yang lebih bermanfaat dan produktif,” tutur dia.

Senen Har juga berharap agar momen tahun baru 1 Muharam 1443 H yang juga bertepatan dengan bulan kemerdekaan, dapat dimanfaatkan untuk melipatgandakan ikhtiar baik lahiriah maupun batiniah dalam melawan pandemi Covid-19.

Proklamasi 17 Agustus 76 tahun yang lalu merupakan wujud hijrah kita melepaskan diri dari kolonialisme untuk menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Momentum ini harus kita manfaatkan untuk melipatgandakan ikhtiar lahiriah dan batiniah dalam melawan pandemi,” ujar dia.

Menurut dia, masa pandemi juga memberikan pelajaran berharga untuk direnungkan. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari perjuangan Nabi Muhammad SAW, semasa hijrah dari Makkah ke Madinah yang telah membuat Islam berkembang pesat, menyebar luas, dan menjadi kekuatan yang disegani di jazirah Arab.

Untuk mencapainya, dibutuhkan pengorbanan untuk meninggalkan hal-hal yang menghambat kemajuan, serta kebersamaan, keberanian, dan solidaritas untuk mengatasi ancaman.

“Perbedaan latar belakang sosial dan budaya justru menjadi kekuatan. Persaudaraan kaum muhajirin dan ansar dalam menyukseskan perjuangan dakwah nabi merupakan uswah, merupakan contoh,”imbuh dia.(Yan)