BKKBN Anjurkan Konsumsi Telur untuk Cegah Stunting Anak

Jakarta
Krsumsel.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menganjurkan konsumsi telur untuk mencegah stunting pada anak Balita.
"Semangat untuk isi piringku dan kampanye isi piringku dengan (makanan) kaya protein menjadi penting. Satu butir telur sehari, itu sudah bisa mengatasi stunting,"katanya di Jakarta, Selasa (24/1).
Dia menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi termasuk protein hewani pada 1.000 hari pertama kehidupan anak untuk mencegah stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.
Mengingat stunting kebanyakan terjadi pada anak dalam rentang usia enam sampai 24 bulan, ia mengatakan, pemenuhan kebutuhan nutrisi anak selama kurun itu mesti benar-benar diperhatikan.
Telur yang mengandung protein, kolin, selenium, yodium, fosfor, besi, seng, serta vitamin A, B, D, dan K, menurut dia, bisa digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi anak selama masa pertumbuhan.
Hasto juga menyarankan penyiapan menu makanan dari bahan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, termasuk protein hewani, semasa 1.000 hari pertama kehidupan anak. Protein hewani bisa diperoleh dari bahan pangan seperti telur, aneka makanan laut, daging ayam, daging ayam, daging bebek, dan daging sapi.
"Pentingnya protein hewani dalam menu sehari-hari bisa dikenalkan kepada keluarga, remaja yang akan menikah, juga kepada stakeholder (pemangku kepentingan) sebagai penyambung informasi ke masyarakat,"katanya.
Dia juga menyampaikan, indikasi stunting antara lain bisa dilihat dari panjang badan anak saat lahir. "Jika panjang badan lahir kurang dari 48 sentimeter, itu sudah 23 persen stunting. Masuk enam bulan, naik satu persen, berarti kita masih bersama-sama harus menguatkan ASI eksklusif. Enam bulan ke atas harus mendapatkan MPASI sampai usia 24 bulan,"katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Endang Sumiwi mengatakan bahwa makanan pendamping ASI (MPASI) yang diberikan oleh orang tua kepada anak umumnya masih kurang komponen protein hewaninya.
Pemerintah pada peringatan Hari Gizi Nasional 2023 akan fokus mengampanyekan pentingnya konsumsi protein hewani bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita guna mencegah stunting.
"Persoalan kesehatan dan gizi menjadi persoalan bersama, menurunkan stunting menjadi kewajiban bersama. Kami berharap semua pihak dapat mendukung dan mengkampanyekan konsumsi protein bersumber hewani untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang kebutuhannya berbeda dengan segmen masyarakat lain,"kata Endang.(net)
BERITA TERKAIT
Dengan Konsep Baru Yang Menarik LEVI’S® Store Hadir di Palembang Indah Mall
Permintaan Mobil Bekas Meningkat di Tengah Ancaman Resesi
Laka di Perairan Tegal Buleud, Pol Airud Polres Sukabumi Gerak Cepat
KPK Sebut Ada 10 Tersangka Kasus Korupsi Tukin di KemenESDM
Kemenkumham Sumsel-Bea Cukai Sumbagtim Kerjasama Majukan UMKM
KPK Temukan Uang Rp1,3 Milyar Terkait Korupsi di Kementerian ESDM
Motor Honda ADV160 Sabet Gelar Terbaik di Indonesia
10 Menu Buka Puasa Bersama Teman di Rumah, Wajib Ada!
Kadin: Imbauan Pemberian THR Lebih Awal harus Dilihat 2 Sisi
KPK Panggil Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM
Komisi III Segera Pertemukan Mahfud & Sri Mulyani: Perbedaan Data
Toyota Dirikan Posko & Siagakan Bengkel Selama Arus Mudik Lebaran
Hari Ini, Sidang Pembacaan Tuntutan Mantan Kapolda Sumbar
Pembukaan Masjid Sheikh Zayed jadi Angin Segar Bisnis Perhotelan
Positif Covid-19 Saat Hamil Berisiko Gangguan Otak pada Bayi Laki-Laki
Suzuki Finance Berikan Promo Bertajuk Berkah Ramadhan
Zaskia Sungkar Ungkap Ingin Luangkan Waktu Untuk Sang Pencipta
Jalani Berbagai Kegiatan di Bulan Suci Ramadhan, Rizky Nazar: Jadi Bukber Terus
Hadapi Real Madrid di Perempat Final Liga Champions, Chelsea Masih Berambisi Juara
Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia Resmi Batal, FIFA Siapkan Sanksi untuk PSSI
Zoom IQ, Perangkat Cerdas Mendukung Kolaborasi dan Tingkatkan Potensi Pengguna