Masyarakat Tionghoa di Pulau Bintan Berburu Ikan Dingkis

Tanjungpinang
Krsumsel.com - Masyarakat etnis Tionghoa di Pulau Bintan (Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan) Provinsi Kepulauan Riau berburu ikan dingkis untuk dihidangkan saat Imlek.
Tokoh etnis Tionghoa Tanjungpinang Reni di Tanjungpinang, Minggu (22/1) mengatakan, mengonsumsi ikan dingkis saat Imlek merupakan tradisi tahunan yang hanya ada di Kepri. "Kenapa demikian ? Karena ikan dingkis yang bertelur saat Imlek hanya ada di Kepri, di provinsi lainnya tidak ada,"ucap anggota DPRD Tanjungpinang itu.
Karena itu, warga etnis Tionghoa percaya ikan dingkis membawa keberuntungan. Harga ikan dingkis yang memiliki telur pun cukup tinggi karena jumlahnya terbatas.
Sejak H-2 Imlek sampai sekarang harga ikan dingkis yang dijual pedagang sekitar Rp200.000. Bahkan pedagang dapat mematok harga sampai Rp300.000 bila persediaan terbatas. "Saya sejak semalam sampai tadi pagi keliling cari ikan dingkis, tetapi sudah habis,"katanya.
Lili, salah seorang warga etnis Tionghoa membeli ikan dingkis yang bertelur dengan harga Rp180.000 per kg. Namun ukurannya relatif kecil. "Kalau ukurannya agak besar bisa sampai Rp300.000 per kg, tetapi ini sulit didapat karena sejak subuh sudah dibeli orang,"ujarnya.
Joni, salah seorang warga etnis Tionghoa di Kabupaten Bintan membeli ikan dingkis yang bertelur hingga 10 kg. Harga ikan dingkis yang berukuran kecil dan sedang mencapai Rp200.000 per kg. "Sebagian saya bawa pulang ke rumah untuk dimasak, sebagian lagi saya kasih ke orang tua saya,"katanya.
Biasanya, ikan dingkis dimasak asam pedas atau cukup dikukus dengan rempah-rempah. Tokoh etnis Tionghoa Kepri, Bobby Jayanto, mengatakan, menikmati ikan dingkis akan semakin nikmat bersama keluarga besar.
"Ini ikan yang unik, hanya bertelur saat Imlek. Hanya setahun sekali menikmati ikan dingkis yang bertelur sehingga akan lebih baik dinikmati bersama keluarga tersayang,"tuturnya. Salah seorang pedagang ikan, Wadi, hari ini menjual ikan dingkis yang memiliki telur sebesar Rp250.000 per kg. "Kalau tidak ada telurnya hanya Rp50.000 per kg,"katanya.(net)
BERITA TERKAIT
Dirut RSMP Besuk Bayi yang Jari Putus Akibat Tergunting Perawat
E'Famouz Bandung Kunjungi Palembang
Kesuma Front One Boutigue Hotel Siapkan Makan Romantis Valentine Day
Koperasi Jangan Sekadar Simpan Pinjam
Ikuti Peringatan HPN di Medan, Wako Lepas Rombongan PWI Pagaralam
Sabu-Sabu Diseludupkan ke Lapas Melalui Bola Tenis
BMKG: Waspada Gelombang Sangat Tinggi di Laut Jabar-DIY
Masyarakat Pesisir Barat Dihimbau Waspada Isu Penculikan Anak
Perawat Gunting Jari Bayi di Palembang Dinonaktifkan dari Rumah Sakit
Polda Tangkap Pencuri Monitor Alat Berat Proyek IKN
Pengunduran Diri Ketua DPD PDIP Jatim Tindakan "Gentle Man"
Hari Ini Maluku Utara Diguncang Gempa Bermagnitudo 5,3
Kabupaten Muratara Terima Penghargaan Ombudsman Republik Indonesia (RI)
UAE Terus Lakukan Upaya Mediasi Rusia-Ukraina
Distribusi Minyak Goreng di Lebak Alami Meterlambatan
Terobos Razia, Ternyata Megi Bawa Sabu
JMSI Sumsel Minta Usut Tuntas Penembakan Terhadap Pimpinan RMOL
Via Avrilia Malam Ini Bakal Meriahkan theVenus Golden Hall Palembang
Dapur Neka Ikut Support Cap Go Me Pulau Kemaro
Kick Off Meeting Thamrin Group 2023 - “ELEVATE, PROUD TO BE PART OF THAMRIN GROUP”
Saat Buka Perban, Eh Malah Jari Kelingking Kepotong