Pabrik Tahu di Sukabumi Hanyut Disapu Banjir Sungai

Sukabumi
Krsumsel.com - Pasca gempa bermagenetudo (M) 5,5 yang berpusat di Kabupaten Bayah Banten pada Minggu, (9/10) Sungai Cibareno tiba-tiba meluap yang mengakibatkan 2 rumah dan 1 pabrik pembuatan tahu hanyut di Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi Jabar terbawa arus sungai yang tengah banjir.
"Selain yang terbawa hanyut ada 1 rumah warga yang rusak dan belasan lainnya terendam, namun kami belum menerima laporan adanya korban jiwa pada kejadian ini,"kata Kapolsek Cisolok AKP Aguk di Sukabumi, Senin (10/10).
Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, 2 rumah serta 1 pabrik tahu yang hanyut tersebut berada di Kampung Cilumayan RT 01/09 Desa Pasirbaru Kecamatan Cisolok. Kemudian 1 rumah yang rusak berada di Kampung Bantarkalapa RT 04/10 Desa Pasirbaru.
Sementara, untuk belasan rumah yang terendam tersebar di Kampung Bantarkalapa dan Cilumayan. Tidak hanya perumahan warga yang terendam tetap beberapa fasilitas lainnya ikut terendam seperti SDN Sudalarang di Kampung Bantarkalapa dan sawah sekitar tiga hektare terendam air Sungai Cibareno yang meluap.
Menurut Aguk, hingga saat ini personelnya masih berada di lokasi banjir bandang untuk memantau perkembangan kondisi bencana, dan hingga saat ini debit dan arus Sungai Cibareno masih tinggi.
Sementara, Kepala Desa (Kades) Pasir Baru Hidayah menambahkan, ada sekitar 66 kepala keluarga (KK) yang terancam rumahnya hanyut terbawa arus Sungai Cibareno yang meluap tersebut.
Sebenarnya, pihaknya telah mengajukan proposal pembangunan tanggul sebagai antisipasi jika kembali terjadi banjir bandang bisa meminimalisasikan dampaknya. Proposal pembangunan itu telah diajukan mulai ke Pemkab Sukabumi, Pemprov Jabar hingga pemerintah pusat sejak 2022 lalu namun belum ada realisasinya hingga saat ini.
Akibatnya setiap terjadi banjir, air sungai pasti merendam permukiman warga bahkan sejumlah rumah hanyut terbawa arus Sungai Cibareno. Bahkan pada kali ini pasca-gempa Banten, tidak ada tanda-tanda Sungai Cibareno akan meluap, bahkan luapan sungai kali ini merupakan yang terbesar dalam 15 tahun terakhir.
"Pembangunan tanggul harus menjadi prioritas karena seperti kejadian sekarang ada 450 jiwa dari 160 KK yang terancam keselamatannya, untuk antisipasi yang tidak diinginkan kami terus bersiaga sampai air benar-benar surut serta mengimbau warga untuk selalu waspada,"tambahnya.(net)
BERITA TERKAIT
Merapi Semburkan Awan Panas Guguran 1,5 Km ke Arah Kali Boyong
Gagal Ginjal, 1 Anak di Surakarta Dirawat di RS
Dewan Pers Sebut Pemda Bisa Diskresi jika Banyak Media Terverifikasi
Hari Ini, Petinggi TNI Bahas Persiapan Pengamanan Pemilu 2024
Spesialis Pencuri Uang Kotak Amal Masjid di Semarang Ditangkap
Kisah Pilu Resa Herlambang Alami Kebangkrutan Hingga Pinjam Uang Kepada Raffi Ahmad
Ferrari Ungkap Nama Mobil Baru untuk F1 2023
Kena Roasting Kiky Saputri Soal Statusnya yang Jomblo,Prilly Latuconsina Bantah Baper
Jadwal Lengkap 16 Besar Liga Champions 2022 / 2023
Liga Inggris: Siap Perang, Man City Sewa Pengacara Bayar Rp92 Juta Per Jam
Titis Rahmawati : Keluarga Korban Fokus Penyembuhan Dulu
IOH Dukung Muba Smart Regency, Bangun 22 Sites di Musi Banyuasin
Mudahkan Akses Konten Hiburan, Telkomsel Orbit Luncurkan Paket Khusus Entertainment
Di Januari Inflasi Provinsi Sumatera Selatan Masih Terkendali
Gempa Magnitudo 5,2 di Banten Dirasakan Hingga Kota Sukabumi
Perawat D Berharap Keluarga Korban Mau Berdamai
TNI & Tentara Malaysia Berolahraga Bersama di Perbatasan Wilayah
Hari Pertama, AKP Ricky: Tidak Memakai Helm Mendominasi Pelanggaran
Gisella Anastasia Asyik Lari Pagi Tanpa Ditemani Rino Soedarjo, Sudah Putus?
Aurel Hermansyah Izinkan Ameena Jalani Tradisi Pukul Lele Bersama Krisdayanti & Raul
Liga Inggris: Mau Beli MU, Sir Jim Ratcliffe Minta Diskon