Akademisi Unud Bali Tekankan Pentingnya "Sport Science"

oleh
Screenshot_2021-12-30-07-50-41-95_40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12
banner DPRD OKI

Denpasar, KrSumsel.com – Akademisi dari Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud) Bali Prof Dr. I Nyoman Adiputra menekankan pendidikan olahraga (sport science) menjadi hal penting harus diimplementasikan untuk menjawab tantangan keolahragaan Bali di masa mendatang.

“Orang yang ‘sport science’ yang begitu luas sebenarnya orangnya ada di Bali, tetapi kesibukan mereka dengan berbagai profesi, ada yang sebagai dokter ahli bedah, dan lainnya itu yang terkadang sulit. Mereka biasanya terima kasus kalau ada konsultasi, tetapi kalau untuk menyusun program duduk bersama-sama itu sulit karena kesibukan itu,” kata Prof. Nyoman Adi Putra pada acara “Diskusi Akhir Tahun 2021” yang digelar Siwo PWI Bali di Denpasar, Rabu.

Adi Putra mengatakan teori “sport science” minimal diperlukan 10 personil untuk membidangi sesuai spesifikasi yang ditentukan, antara lain manajemen keolahragaan (sport management), pemahaman keolahragaan (sport coaching), dan psikologi keolahragaan (sport physiology).

“Sport science itu ada 10 cabang keilmuan, jadi harusnya ada 10 orang yang memang ahlinya harus bersatu membidangi itu,” ucapnya.

Ketua KONI Bali Ketut Suwandi menyatakan sepakat dengan hal tersebut. Menurutnya diskusi-diskusi keolahragaan yang digelar Siwo PWI memang harus lebih sering dilakukan, sehingga pengetahuan dari para ahli olahraga itu semakin dapat dipahami oleh insan olahraga Pulau Dewata.

Akademisi Unud Bali Tekankan Pentingnya "Sport Science"

“Kita memang semestinya tidak cepat merasa puas dengan apa yang sudah dicapai, karena di balik itu masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita kerjakan. Seperti yang disampaikan Prof. Adi Putra bagaimana sesungguhnya ‘sport science’ itu terdiri dari banyak sekali elemen. Jadi ini pengetahuan yang luar biasa yang harus kita lakukan ke depan, walau belum bisa semua tetapi minimal harus ada peningkatan,” katanya.