AS Jatuhkan Sanksi Tambahan Terhadap Rusia

oleh
oleh
Amerika Serikat

Krsumsel.com – Amerika Serikat menandai peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, Sabtu (25/2) dengan menjatuhkan sanksi pada sedikitnya 60 individu dan entitas Rusia termasuk menteri, gubernur, pejabat tinggi, dan sejumlah perusahaan yang menjalankan program senjata nuklir.

“Satu tahun yang lalu hari ini, Rusia meluncurkan perang skala penuh yang brutal dan tidak beralasan ke Ukraina. Kami tetap berkomitmen untuk mendukung rakyat Ukraina,”kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melalui pernyataan tertulis.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS itu, Blinken juga menyebutkan AS sedang meningkatkan upaya agar Kremlin –kantor Presiden Rusia Vladimir Putin mempertanggungjawabkan perang yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina. 

“Sanksi ekonomi, kontrol ekspor, dan tarif yang diumumkan pekan ini, berkoordinasi dengan G7, menunjukkan bahwa kami akan terus bekerja sama dengan sekutu dan para mitra kami untuk meningkatkan tekanan terhadap Presiden Putin,”kata Blinken. 

Tekanan itu ujar dia, ditujukan untuk membungkam kemampuan Putin mengobarkan perang serta untuk melemahkan kemampuan ekonomi Rusia dalam mendanai perang. 

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan beban pengeluaran Rusia kata Blinken, Presiden Joe Biden pada Jumat mengumumkan kenaikan tarif tambahan untuk berbagai barang dari Rusia. AS menaikkan tarif pada sebagian besar logam dan produk logam hingga 70 persen, serta pada produk-produk Rusia lainnya menjadi 35 persen.

Langkah-langkah itu dirancang untuk menargetkan komoditas utama Rusia yang menjadi sumber pendapatan bagi Kremlin, sekaligus mengurangi ketergantungan AS pada Rusia.

Departemen Luar Negeri AS juga memberlakukan sanksi terhadap sejumlah entitas dan individu yang berperan dalam aktivitas yang merusak perdamaian dan stabilitas AS dan sekutunya.

Sanksi juga mencakup entitas dan individu yang memfasilitasi pencurian biji-bijian di Ukraina, dan yang mengobarkan perang atau menduduki wilayah Ukraina atas nama Federasi Rusia.

Natalya Leonidivna Desyatova menjadi salah satu yang terkena sanksi karena dianggap bertanggung jawab atas tindakan pencurian. Desyatova, yang ditunjuk Rusia sebagai Direktur Museum Seni Kherson di Ukraina, telah membiarkan sekitar 10.000 item dari koleksi museum tersebut dijarah pasukan Rusia, menurut pernyataan Deplu AS.(net)