Kawal COVID-19: Tracing-Testing di Surabaya Bisa Dicontoh Daerah Lain

oleh
banner DPRD OKI

Surabaya, KRsumsel.com – Kawal COVID-19 berharap tracing dan testing yang sudah bagus dilakukan di Kota Surabaya, Jawa Timur, dalam upaya memutus mata rantai virus corona bisa dicontoh oleh daerah lain.

Koordinator Data Kawal COVID-19 Ronald Bessie di Surabaya, Selasa, mengatakan selama ini penanganan yang dilakukan Satgas COVID-19 Surabaya melalui kebijakan tracing dan testing itu berdampak cukup besar dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

“Kemudahan masyarakat untuk memperoleh tes swab di puskesmas itu adalah upaya pemerintah yang sangat baik,” katanya.

Ia menjelaskan dari ‘tracing’  yang dilakukan secara masif itu membuat pasien yang terpapar segera mendapatkan ‘treatmen’ yang tepat. Dari situ lah maka laju angka kematian pun ikut menurun seiring meningkatnya kasus pasien COVID-19 yang sembuh.

Hal itu dillihatnya dari data yang ditampilkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim maupun Pemkot Surabaya. Selain itu, ia memastikan bahwa masyarakat bersama-sama turun dan terlibat langsung dalam membantu pemerintah menyelesaikan persoalan tersebut.

“Jumlah tes yang meningkat itu yang akan membatasi wabah dan penularan. Dampaknya juga dapat menurunkan angka kematian,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Bessie sapaan akrab Ronald Bessie ini menyebut bahwa kondisi Kota Pahlawan saat ini sudah jauh lebih baik dari hari ke hari. Namun begitu, ia meminta agar penanganan seperti saat ini secara konsisten dilakukan meskipun kondisinya sudah cukup baik.

Bahkan ia juga meminta kepada daerah-daerah sekitar Surabaya juga ikut melaksanakan upaya yang sama. Menurutnya, kota-kota atau daerah sekitar Surabaya juga menjadi faktor pendukung yang cukup penting pada keberhasilan penanganan.

Apalagi, kata dia, keberhasilan itu juga tidak lepas dari peran Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Surabaya. Dari situ lah kapasitas tes usap PCR meningkat. Ribuan tes disediakan bagi warga Surabaya maupun non-Surabaya yang datang dengan persyaratan.

“Lalu saya juga mendengar adanya swab hunter dan operasi yustisi. Itu juga yang menambah banyak dampak dan berefek pada jumlah kasus dan termasuk mengurangi angka kematian,” katanya.

Ia juga berpesan agar tracing dan testing semacam ini juga dapat direplikasi di wilayah lain, khususnya daerah yang berada di sekitaran Surabaya tanpa menunggu ada pasien yang terkonfirmasi baru kemudian dilakukan treatmen.

“Nah peningkatan kapasitas ini tidak boleh disia-siakan. Harus menjadi bagian dalam penanganan pandemi. Karena testing dan tracing itu lah yang mengendalikan pandemi. Surabaya sangat mudah untuk testing,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, total keseluruhan data tes swab PCR secara kumulatif sampai dengan per 14 Februari 2021 mencapai 557,893 sampel.

Kemudian, untuk hasil tracing pada kontak erat per 14 Februari 2021 menunjukkan peningkatan 1.174 orang kontak erat. Oleh karena itu, secara kumulatif total tracing sanpai kemarin berjumlah 481,218 kontak erat.

“Untuk ratio tracing saat ini 1:23.27. Lalu teridentifikasi 11 klaster besar di Kota Pahlawan,” katanya.(Anjas)