Krsumsel.com – kini sudah tak pernah bahkan jarang tampak di layar kaca. Karena hal ini Akri pun memberikan penjelasannya.
Akri mengaku bahwa sebetulnya ia tak begitu sibuk untuk berdakwah, justru ia mengatakan bahwa dirinya belum pantas menyampaikan sebuah dakwah. Ia juga merasa bahwa dirinya tetaplah Akri yang dikenal sebagai seorang pelawak.
1. Berangkat dari Dunia Seni
“Nggak juga, saya berangkat dari dunia seni, tetapi kalaupun tak dakwah kelas kita bukan kelas ini, inilah MUI. Kelas kita kelas ngajak. Ada orang ngajak ngaji, ada orang ngajak ngaji. Kalau tipe saya lebih kepada ngajak, artinya seru-seruan,” ungkap Akri ditemui di kawasan Depok, Jawa Barat baru-baru ini.
“Ceramah atau apa ya kadang ngalir aja, simple aja karena saya juga kan bukan berangkat dari ini dikenal sebagai ustaz awalnya. Saya dikenal sebagai temannya Parto dan Eko,” lanjutnya.
2. Karunia Sang Pencipta
Menurutnya, kehidupan adalah karunia dari Sang Pencipta. Soal hijrah, ia malah sebenarnya merasa biasa-biasa saja.
“Bagi saya karena hidup itu karunia, ngelawak juga karunia Allah, kalau ada yang bilang wah Akri sekarang sudah hijrah, ah saya biasa aja. Kalau ditanya kok jarang syuting? Nggak, gue nggak diajak. Kira-kira begitu,” ujarnya sambil bercanda.
3. Belum Tentu Menolak
Selain itu, Akri pun mengatakan bahwa ia belum tentu menolak apabila kembali di ajak beraksi di laya kaca, hanya saja kini ia menyebut bahwa cara melawaknya saja yang saat ini sedikit berbeda.
“Mau, karena kita berangkat dari ngelawak ya artinya tetap saya di panggung pun dikasih kesempatan ya. Saya sebetulnya ngelawak cuma gayanya kayak orang ngaji. Jadi kalau dibilang lu pelawak tapi kayak ustaz, ya pelawak yang belajar ngaji. Itu aja,” pungkasnya.(*)
