Kisah Inspiratif WBP Asimilasi Lapas Kelas IIA Banyasin

WhatsApp Image 2020-06-13 at 12.16.51
BANYUASIN, KRSumsel.com - Kisah inspiratif datang dari salah satu warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuasin yang sedang melaksanakan program asimiliasi di rumah, sebut saja panggilan akrabnya Saipul yang saat ini ia telah memiliki usaha Pempek yang dijualnya melalui pasar dan secara online.
Saat ditemui dirumahnya yang beralamat di Kedondong Raye Kecamatan Banyuasin III, Saipul tampak antusias mengolah adonan Pempek satu persatu bersama istri nya. Beraneka macam pempek ia buat di antaranya pempek ikan, pempek telur, pempek pistel dan lainnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Banyuasin melalui staf Binadik, Slamet Maulana Ibrahim membenarkan aktivitas yang dilaksanakan Warga binaan asimilasinya tersebut. Ia turut memantau kegiatan narapidana yang melaksanakan asimilasi baik melalui informasi dari PK Bapas, masyarakat maupun secara daring. Sabtu (13/06/2020).
“Alhamdulillah kegiatan mereka (WBP asimilasi) positif diluar sana, mereka berusaha melanjutkan kehidupan secara normal dan berbaur dengan masyarakat. Salah satu contohnya ini dengan menjalani usaha Pempek yang ia jalani bersama istri dan mertuanya,” jelasnya.
Selain itu, saat diwawancarai, Saipul warga binaan Asimilasi Lapas Kelas IIA Banyuasin mengatakan, ia sangat senang bisa mendapatkan program asimilasi dirumah karena adanya pencegahan penyebaran covid-19 ini. Dengan begitu, ia dapat berkumpul kembali bersama keluarga dan menjalani hidup dengan normal.
“Syukur alhamdulillah saya bisa melaksanakan asimilasi dirumah, tentu saya sangat mengapresiasi kepada pemerintah dan kami berkomitmen akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Saat dirumah kami selalu terpikirkan bagaimana melakukan kegiatan yang positif, salah satunya dengan membuka usaha pempek ini,” Ujarnya
Lebih lanjut saipul menyampaikan, selama di Lapas Kelas IIA Banyuasin ia banyak mendapat pembinaan baik kepribadian maupun keterampilan. Seperti Pelatihan Pangkas rambut yang ia jalani selama sebulan dan telah diberikan sertifikat.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya, saat ini saya telah mempraktikannya di luar dengan memotong rambut saudara saya. Sudah dua orang yang saya rapikan rambutnya. Dan hasilnya tidak mengecewakan,” ungkapnya sambil tertawa.
diakhir wawancara ia menyampaikan, pembinaan kerohanian yang kuat di Lapas Kelas IIA Banyuasin juga mendorongnya untuk berubah menjadi pribadi yang baik dan takut untuk melakukan kesalahan – kesalahan lagi.
“Selama di Lapas Banyuasin, saya benar – benar diarahkan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Setiap waktu shalat, kami selalu diarahkan untuk melaksanakan shalat secara berajamaah di dalam kamar. Selain itu, juga diajarkan membaca al-Quran dan zikir secara rutin,” jelasnya. (Yan)
BERITA TERKAIT
Berselisih, China-AS Berdebat di Pertemuan WTO
Jangan Terpancing Terkait Pembakaran Al Quran di Swedia Belanda
Aceh, Tuan Rumah PON hanya Bidik Masuk 10 Besar
Pemkab Gratiskan Retribusi Bagi PKL di Pamekasan
Tips Jaga Keamanan Rekening dari Potensi Kebobolan
Jubir: Koalisi Perubahan Serahkan Nama Cawapres pada Anies
Gunung Anak Krakatau Erupsi 4 Kali
Polri Himbau Warga Tidak Berjudi Daring karena Pasti Kalah
OKI Berhasil Turunkan Stunting Sebanyak 17 PersenÂ
Konsumsi Suplemen Teh Hijau Dosis Tinggi Bisa Picu Kerusakan Hati
IOH Bersama Ericsson Dukung Pertumbuhan Industri Telekomunikasi dan Ekonomi Digital
Telkomsel Umumkan Pemenang Program Poin Festival Lucky Draw 2022
Dua Motor Raib Dicuri di Rumahnya Komplek TNI AL Palembang
Enzy Storia Pernah Insecure karena Suka Tertawa Ngakak
Kronologi Tamara Bleszynski Digugat Saudara Kandung Miliaran Rupiah
AC Milan Urungkan Niat Gaet Nicolo Zaniolo, Fokus Datangkan Hakim Ziyech
Prabowo Akui Kota Medan Makin Maju Sejak Dipimpin Bobby Nasution
Asnawi Mangkualam Resmi Berseragam Jeonnam Dragons
BNPT Pelajari Cara Arab Saudi Sadarkan Teroris
Agen Gas di Jaktim Terbakar, Kerugian 1 MilyarÂ
Jepang Perkenankan Penonton Bersorak di Gelaran Olahraga