Ekonomi dan pengetahuan orang tua jadi penyebab stunting di Aceh

ilustrasi-stunting-2
Banda Aceh, KR Sumsel - Dinas Kesehatan Aceh menyatakan kurangnya pemahaman orang tua terhadap asupan gizi saat hamil dan anak serta faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab angka stunting (kekerdilan) di provinsi setempat tinggi.
Baca Juga : Video Pembunuhan Fahmi Yang Direkam Warga Viral
"Banyak orang tua tidak paham tentang stunting dan terkadang mereka tidak sadar anaknya menderita ditambah lagi dengan pendapatan keluarga yang pas-pasan," kata Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Aceh, Dr Sulasmi di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan dalam pemberian asupan gizi misalnya, orang tua memberikan asupan nutrisi kepada anak tanpa memperhatikan kebutuhan yang dibutuhkan oleh anak dalam masa-masa pertumbuhan.
"Terkadang ada beberapa orangtua yang memberikan makan anaknya seadanya tanpa memperhatikan asupan nutrisi anak," katanya.
Menurut dia, untuk penanganan stunting dilakukan dengan dua langkah yaitu penanggulangan dan pencegahan.
Ada pun langkah yang dilakukan seperti memperhatikan ibu hamil dengan memastikan 10 T Atenatal Care yaitu timbang, tekanan darah, periksa tinggi fundus uteri (puncak rahim), skrining status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT), pemberian tablet zat besi, tetapkan status gizi, tes laboratorium, tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin, tatalaksana kasus serta temu wicara persiapan rujukan.
"Pokoknya kita harus memastikan nutrisi ibu hamil, dan ketika anak telah terkena stunting kita mengawasi pemberian makan dan stimulasi anak," katanya.
Ia menyebutkan kasus stunting di Aceh hingga Juni 2020 tercatat sebanyak 33.021 kasus.
Dr Sulasmi mengatakan, kasus stunting tertinggi terjadi di daerah Aceh Tamiang yaitu 2.381 kasus, Aceh Tengah 1.865 kasus dan Aceh Selatan 1.802 kasus
"Petugas di lapangan mencari ke setiap desa untuk mencatat balita stunting atau yang terkena gizi buruk sehingga dapat ditanggulangi dengan cepat," katanya.
Ia mengatakan, saat ini Dinas Kesehatan terus melakukan pelatihan menginput data untuk petugas gizi di daerah-daerah agar semua kasus stunting di Aceh mudah terdeteksi dan tidak terlewatkan. (anjas)
BERITA TERKAIT
Telkomsel Umumkan Pemenang Program Poin Festival Lucky Draw 2022
Dua Motor Raib Dicuri di Rumahnya Komplek TNI AL Palembang
Enzy Storia Pernah Insecure karena Suka Tertawa Ngakak
Kronologi Tamara Bleszynski Digugat Saudara Kandung Miliaran Rupiah
AC Milan Urungkan Niat Gaet Nicolo Zaniolo, Fokus Datangkan Hakim Ziyech
Prabowo Akui Kota Medan Makin Maju Sejak Dipimpin Bobby Nasution
Asnawi Mangkualam Resmi Berseragam Jeonnam Dragons
BNPT Pelajari Cara Arab Saudi Sadarkan Teroris
Agen Gas di Jaktim Terbakar, Kerugian 1 MilyarÂ
Jepang Perkenankan Penonton Bersorak di Gelaran Olahraga
Pendaftar Perempuan Panwaslu Kelurahan Yogyakarta Hampir 50 Persen
Warga Serasan Jaya Curhat ke Kapolres Muba
Atlet Futsal Sumbar Peraih Emas PON Meninggal Kecelakaan
Pemilik Ruko Keluhkan Pemagaran Halaman Parkir KAI Purwokerto
PAUL Le Caf, Gerai Kopi Prancis Buka di Bandara Soekarno-Hatta
Ukraina Ancam Boikot Olimpiade Paris Jika Rusia Diikutsertakan
Polres Muba Gelar Rapat Koordinasi Terkait Penanganan Karhutbunlah
Bomba Grup Lakukan Ground Breaking Pembangunan CPP di Muara Enim
Tak Ingin Menunda, Reiner Manopo dan Adisty Juniar Ingin Cepat Punya Anak
Putri Marino Akui Mulai Rutin Perawatan Setelah Lulus SMA
Chico Siapkan Mental Hadapi Wakil Kanada di Perempat Final Indonesia Masters 2023