Produk Alas Kaki Jawa Barat Banyak Dicari Pasar Internasional

Screenshot_2021-10-12-07-59-55-81_40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12
Jakarta, KRsumsel.com - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya mengatakan bahwa produk alas kaki dari Jawa Barat banyak diminati oleh pasar internasional.
Atalia mengatakan berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, produk alas kaki dari Jawa Barat paling diminati oleh konsumen luar negeri. Produk dari Garut dan Cibaduyut pun cukup dikenal secara internasional.
"Sesungguhnya yang paling banyak diminati adalah untuk alas kaki. Nah, kita tahu di daerah Cibaduyut, Garut dan sebagainya, alas kaki juga menjadi unggulan. Alas kaki adalah permintaan yang paling tinggi dari luar negeri dan yang kedua adalah fesyen," ujar Atalia dalam diskusi webinar pada Senin (11/10).
Atalia menjelaskan produk fesyen memiliki banyak permintaan dari pasar internasional seperti Timur Tengah, Malaysia dan beberapa negara lainnya.
"Kemudian tas, tas ini macam-macam dan kebetulan kita sedang mengembangkan dari bahan dasar kulit sapi, domba, kambing dan juga tas-tas dari bahan anyaman baik dari eceng gondok maupun pandan," kata Atalia.
Sementara itu, Atalia menjelaskan bahwa Jawa Barat memiliki potensi yang besar untuk produk fesyennya, bahkan provinsi ini dianggap selalu menciptakan trend setter.
Menuru Atalia, hal ini bisa terjadi lantaran Jawa Barat memiliki lebih dari 500 perguruan tinggi dan beberapa di antaranya memang dipersiapkan untuk menjadi wirausaha ataupun bergelut di bidang industri fesyen.
"Memang mereka mendapatkan pendidikan secara resmi dari sisi bagaimana meningkatkan SDM terkait kewirausahaan seperti kita tahu ada SBM ITB, sekolah tekstil dan sebagainya. Kemudian ada SMK-SMK yang tata busana, jadi mereka dari awal sudah dibina dan dibimbing," kata Atalia.
Selain itu, banyak masyarakat Jawa Barat yang dinilai telah melek teknologi informasi sehingga dapat menyerap berbagai tren yang ada di seluruh dunia.
Atalia juga mengatakan bahwa masyarakat Jawa Barat ini dikenal sebagai masyarakat yang kreatif dan berani mengambil tantangan.
"Saya kira ini menjadi satu kesatuan sehingga bagaimana kemudian fesyen Jawa Barat itu dinilai menjadi tren setter itu karena masyarakatnya melek teknologi dan mereka fashionable jadi senang menggunakan warna-warna dan pakaian yang berbeda-beda," ujar Atalia.
"Jadi ketika ada tren baru, banyak yang pakai dan diinformasikan melalui media sosial sehingga terekspos ini lambat laut akan menaikan dari sisi minat," lanjutnya.(Anjas)
BERITA TERKAIT
Kapolri & Panglima TNI Nobar Wayang untuk Lestarikan Budaya
Harga Ikan di Natuna Naik 2 Kali Lipat Akibat Cuaca Ekstrem
Profil Singkat JEC Yogyakarta, Tuan ATF 2023
Tergiur dengan Bayarannya, Selebgram Anne Ardina Pilih Jadi DJ
Ingin Wajah Wanita Indonesia Kinclong, Ussy Sulistiawaty Kembangkan Bisnis Kecantikan
Liga Italia: Dibungkam Inter, AC Milan Kian Menjauh dari 4 Besar
Liga Spanyol: Real Madrid Terkapar, Barcelona Menang Besar
Dirut RSMP Besuk Bayi yang Jari Putus Akibat Tergunting Perawat
E'Famouz Bandung Kunjungi Palembang
Kesuma Front One Boutigue Hotel Siapkan Makan Romantis Valentine Day
Koperasi Jangan Sekadar Simpan Pinjam
Ikuti Peringatan HPN di Medan, Wako Lepas Rombongan PWI Pagaralam
Sabu-Sabu Diseludupkan ke Lapas Melalui Bola Tenis
BMKG: Waspada Gelombang Sangat Tinggi di Laut Jabar-DIY
Masyarakat Pesisir Barat Dihimbau Waspada Isu Penculikan Anak
Perawat Gunting Jari Bayi di Palembang Dinonaktifkan dari Rumah Sakit
Polda Tangkap Pencuri Monitor Alat Berat Proyek IKN
Pengunduran Diri Ketua DPD PDIP Jatim Tindakan "Gentle Man"
Hari Ini Maluku Utara Diguncang Gempa Bermagnitudo 5,3
Kabupaten Muratara Terima Penghargaan Ombudsman Republik Indonesia (RI)
UAE Terus Lakukan Upaya Mediasi Rusia-Ukraina