Nilai Ekspor Sulteng sepanjang September Tembus 1,18 Miliar Dolar AS

Screenshot_2021-11-03-08-18-08-50_40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12
Palu, KRsumsel.com - Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan sebesar 58,33 juta dollar AS menjadi 1,18 miliar dolar AS sepanjang September 2021 di tengah pandemi COVID-19.
"Sepanjang Agustus 2021, kontribusi terbesar terhadap ekspor Sulteng berasal dari komoditas besi dan baja senilai 1,16 miliar dolar AS atau 98,06 persen dari total nilai ekspor," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sulteng Sutrisno S Abusungut di Kota Palu, Selasa.
Kemudian, bahan kimia anorganik senilai 14,52 juta dolar AS atau 1,22 persen dari nilai total ekspor. Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah 1 persen.
Selama Januari hingga September 2021, kelompok besi dan baja mendominasi pangsa ekspor senilai 7,5 miliar dolar AS atau 88,69 persen dari total ekspor dan bahan bakar mineral senilai 683,4 juta dolar AS atau 8,01 persen. Sementara itu, kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya terhadap total ekspor masing-masing di bawah 3 persen.
"Berdasarkan negara tujuan ekspor, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor paling utama selama September 2021 yakni mencapai 463,9 juta dolar AS atau 39,01 persen dari total nilai ekspor Sulteng," ujarnya.
Diikuti Taiwan senilai 321,3 juta dolar AS atau 27,02 persen dan Italia senilai 133,36 juta dolar AS atau 11,21 persen. Sementara itu, nilai ekspor ke negara tujuan lainnya masing-masing di bawah 7 persen.
Selanjutnya, berdasarkan pelabuhan atau bandar udara (bandara) tempat komputasi ekspor Sulteng diangkut dan diekspor.
Selama September keseluruhan transaksi ekspor melalui Sulteng senilai 1,18 miliar Dolar AS difasilitasi oleh Pelabuhan Kolonodale senilai 1,16 miliar dolar AS dan Luwuk senilai 14,52 juta dolar AS.
Sedangkan ekspor melalui pelabuhan di provinsi lainnya tercatat 6,03 juta dolar AS masing-masing melalui Pelabuhan Tanjung Perak di Jawa Timur senilai 3,1 juta dolar AS, Tanjung Priok di DKI Jakarta senilai 2,5 juta dolar AS.
Tanjung Emas di Jawa Tengah senilai 0,12 juta dolar AS, Makassar di Sulawesi Selatan senilai 0,16 juta dolar AS dan sisanya senilai 0,08 juta melalui Ngurah Rai di Bali. Hal ini berarti pelabuhan muat ekspor di Sulteng berperan sebesar 99,49 persen.
Adapun total impor Sulteng selama Agustus senilai 489,2 juta dolar AS, turun 175,4 juta dolar AS atau 26,40 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Kontribusi terbesar impor Sulteng berasal dari bahan bakar mineral senilai 145,08 juta dolar AS atau 29,66 persen dari total nilai impor," katanya.(Anjas)
BERITA TERKAIT
Prabowo Ingin Buka Kampus Unhan di Luar Jawa
Hari Ini Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Maluku UtaraÂ
Harimau Serang Tim Patroli Hutan FKL Aceh Selatan
203 Ton Pisang di Sulbar Dipasarkan ke Kaltim
Perlu Langkah Sistematis Atasi Kekerasan Seksual Anak
Perlu Langkah Sistematis Atasi Kekerasan Seksual Anak
Jokowi Jawab Soal Kemungkinan Reshuffle Kabinet Rabu Pekan Depan
Pencuri Kambing Warga Ogan Ilir yang Meninggal, Tangkapan Polres Lampung Utara
Gempa Magnitudo 5.6 di Maluku Utara Tidak Berpotensi Tsunami
BKKBN: Resesi Seks Tidak Terjadi karena Keluarga Fokus Prokreasi
BI Gelar Pameran Uang Rupiah Lintas Sejarah
Jokowi Bebaskan Kaesang Terjun ke Dunia Politik
Tak Terpasang Plang, Rehab Kantor Bupati Banyuasin Dipertanyakan
DJ Mareta Frank Buat Petcah Suasana Kenzo Live Rajawali Palembang
Tiga Bintang DJ Jakarta Malam Ini Bakal Meriahkan D'Fraiway Palembang
Ruslan Nyaris Babak Belur, Diduga Hendak Mencuri
Berselisih, China-AS Berdebat di Pertemuan WTO
Jangan Terpancing Terkait Pembakaran Al Quran di Swedia Belanda
Aceh, Tuan Rumah PON hanya Bidik Masuk 10 Besar
Pemkab Gratiskan Retribusi Bagi PKL di Pamekasan
Tips Jaga Keamanan Rekening dari Potensi Kebobolan