Bupati Purbalingga Resmikan Huntara Untuk Korban Tanah Bergerak

oleh
Screenshot_2021-02-28-19-52-55-24
banner DPRD OKI

Purbalingga, KRsumsel.com – Bupati Purbalingga, Jawa Tengah, Dyah Hayuning Pratiwi meresmikan hunian sementara atau huntara untuk sejumlah warga terdampak bencana tanah bergerak yang terjadi pada Desember 2020 lalu di Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan.

“Huntara ini dibangun dekat lokasi wisata Sari Land yang dikelola oleh desa,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, Minggu.

Bupati menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh donatur yang telah bergotong-royong mendanai pembangunan huntara yang diberi nama “Sari Land Gang Sayur” tersebut.

Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Kabupaten Purbalingga yang telah banyak berkontribusi dalam pembangunan tersebut.

“LPB MDMC juga telah mendirikan posko ‘One Muhammadiyah One Response’ yang telah memberikan berbagai pendampingan kepada para keluarga yang terdampak. Semoga di tengah cobaan masyarakat Tumanggal tetap sehat, tetap semangat dan pemulihan ekonomi tetap bisa berjalan,” katanya.

Ketua LPB MDMC Purbalingga Purbalingga Suprapto menjelaskan posko ‘One Muhammadiyah One Response’ memiliki tujuan menghimpun seluruh potensi yang ada di Muhammadiyah untuk bahu membahu membantu masyarakat yang terkena bencana dari berbagai aspek.

“Setelah masa darurat selesai, kami melakukan pendampingan psikososial, psikospiritual, pendampingan UMKM dan pembangunan huntara,” katanya.

Dia menambahkan pembangunan huntara dibantu oleh sejumlah unsur mulai dari TNI, relawan hingga masyarakat. Pihaknya juga berkoordinasi dengan BPBD Purbalingga.

“Selain itu atas bantuan para donatur, yang dananya dihimpun melalui LazizMu maka huntara ini bisa dibangun. Di dalamnya terdiri dari 13 hunian dan 7 kamar mandi. Kondisi huntara masih kekurangan jumlah kamar mandi termasuk mushola,” katanya.

Pihaknya juga melakukan pendampingan ekonomi dimana produk-produknya diserahkan pengelolaannya kepada BUMDes.

Sementara itu seperti diwartakan sebelumnya, bencana tanah bergerak terjadi di Desa Tumanggal pada Desember 2020. Ada 17 rumah yang mengalami kerusakan berat dan puluhan lainnya rusak ringan.(Anjas)