Kepala Sekolah SMPN 30 Palembang : Elsah Akan Mengurus Pindah Sekolah Lain

oleh

PALEMBANG, KRsumsel.com — Terkait peristiwa pencobaan penculikan yang diceritakan oleh siswi SMPN 30 Palembang, Elsah (13), diketahui peristiwa tersebut hanya dibuat buat cerita saja dan tidak benar setelah anggota satreskim Polrestabes melakukan penyelidikan.

Ketika mendatangi rumah Elsah yang terletak di Jalan Ki Nawar Mangku Lorong Asli Kecamatan SU 2 Palembang rumah tersebut terlihat sepi dan ada hanya nenek Elsah yakni Maryati. sedangkan orang tua Elsah dan Elsah tidak ada rumah.

Maryati mengatakan Elsah dan orang tuanya tidak, saat ini berada di Ogan Ilir,” sejak dari hari Senin, kemarin Elsah dan orang tuanya, berada di Ogan Ilir,” katanya singkat.

Baca juga: Kampung Madani Dirazia BNNP Kepri dan 300 Personel Gabungan

Terpisah, Kepala Sekolah SMPN 30 Palembang Kamila menyampaikan bahwa sejak senin kemarin tidak masuk sekolah dengan alasan sakit, ” sudah hari Senin Elsah Tidak masuk sekolah, informasi karena sakit,” katanya dihubungi melalui telepon.

Lanjut Kamila, dari informasi yang didapat dari orangtuanya Elsah bahwa ada rencana Elsah akan mengurus pindah sekolah lain tutupnya. ” Itulah informasi terkahir yang kami terima, ‘ tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, terkuak peristiwa pencobaan penculikan yang dialami siswi kelas 7 SMPN 30, Palembang, yakni Elsah (13), ternyata hanya cerita belaka yang diketahui dibuat buat. Hal ini diungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono kepada awak media.

Harryo mengatakan peristiwa tersebut tidak benar, “Terkait hal tersebut orang tua Elsah sudah melakukan klarifikasi dan permohonan maaf, karena anaknya telah membuat berita yang tidak benar (informasi tidak benar-red), ” ucap Harryo, Kamis (6/11/2025), siang.

Lanjut Harryo, sehingga waktu itu menjadi gayung bersambut, saat anak tersebut menceritakan berita yang tidak benar ini kepada gurunya. ‘ Dan akhirnya berita tersebut tersebar luas ke masyarakat Palembang, dan ditelan mentah mentah,’ katanya kembali.

Hal ini, sambung Harryo, tentunya menjadi pelajaran dan edukasi agar masyarakat tidak latah menerima kebenaran atas informasi peristiwa yang terjadi.

“Kami dari awal sudah curiga, dari rangkaian cerita yang ada, mulai dari barang bukti yang ada dilapangan dan keterangan saksi saksi, dan hasilnya cerita itu memang tidak benar,” ungkapnya.

Dimana faktanya , lebih jauh Harryo mengatakan, memang benar saat itu Elsah hendak pergi ke sekolah. Namun ditengah jalan disapa oleh seseorang yang ia tidak kenal.

“Namun saat itu sapaan tersebut bukan merupakan bentuk ancaman. Karena panik Elsah lalu pulang ke rumah, namun memutuskan ke sekolah lagi,’ bebernya.(Kiki)