Bandarlampung, KRsumsel.com – Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengatakan, pemerintah kota (Pemkot) dan pihak-pihak terkait fokus hadapi bencana hidrometeorologi mengingat saat ini sedang memasuki masa transisi musim kemarau ke musim hujan.
“Saat ini kita juga memasuki masa transisi musim dengan potensi ancaman bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang. Sebagai wilayah yang memiliki keragaman geografis, kota ini harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana tersebut,”katanya di Bandarlampung, Rabu (5/11).
Dia mengatakan, peningkatan koordinasi dan respons cepat antar-instansi sangat penting dalam menangani bencana, agar waktu tanggap (response time) lebih cepat dan terukur.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan berbagai dinas terkait, harus bisa tingkatkan kewaspadaan dan kesiapan personel serta peralatan selama 24 jam penuh,”kata dia.
Baca juga:Jenazah Raja Surakarta PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri
Kemudian lanjut dia, keterlibatan aktif masyarakat pun sangat penting dalam menghadapi bencana hidrometeorologi, termasuk menjaga kebersihan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan, serta melakukan penanaman pohon di lingkungan masing-masing.
“Jadi kami minta juga seluruh jajaran BPBD, TNI, dan Polri, juga dapat mengedukasi masyarakat terkait menjaga lingkungan guna mengurangi potensi bencana,”kata dia.
Ia juga menegaskan, pemerintah kota bakal melakukan audit dan melakukan pemeliharaan rutin infrastruktur vital, seperti drainase, tanggul, dan area rawan longsor untuk meminimalisasi risiko bencana.
“Selain itu dalam menghadapi bencana hidrometeorologi pemerintah juga akan memastikan ketersediaan logistik dan kesiapan tempat pengungsian, agar dapat digunakan secara aman dan layak saat terjadi keadaan darurat,”kata Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana.(net)

















