Medan, KRsumsel.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus mendorong kain ulos merupakan warisan budaya suku Batak agar masuk daftar warisan budaya tak benda dunia oleh organisasi pendidikan, keilmuan dan kebudayaan PBB (UNESCO).
Salah satunya melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumut yang menggelar beberapa kegiatan agar ulos Batak memperoleh pengakuan warisan budaya tak benda dunia dari UNESCO.
“Ulos memiliki banyak motif dengan makna yang berbeda. Setiap motif mengandung pesan moral dan doa bagi penerima maupun pemakainya,”kata Ketua Dekranasda Sumut Kahiyang Ayu di Peringatan Hari Ulos Nasional 2025 dalam keterangan di Medan, Rabu (5/11).
Baca juga: Pemkot Bandarlampung Fokus Hadapi Bencana Hidrometeorologi
Kahiyang mengatakan, kain ulos Batak kini telah bertransformasi menjadi busana modern dan elegan di Tanah Air.
“Sehingga kain ulos berpotensi besar dipromosikan tidak hanya tingkat nasional, tetapi juga kancah internasional,”kata putri Presiden RI ke-7 Joko Widodo itu.
Ia juga berharap kain ulos warisan budaya Batak ini terus dilestarikan dengan lebih sering dikenakan, dan dibanggakan berbagai kesempatan sebagai identitas budaya bangsa.
Peringatan Hari Ulos Nasional 2025 mengusung tema “Ulos Goes to UNESCO” digelar meriah dengan berbagai kegiatan budaya di Anjungan Sumut, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada 1–2 November lalu.
Adapun berbagai kegiatan budaya, seperti Lomba Tor Tor, Lomba Fashion Show, Kirab Ulos 1.000 meter mengelilingi kawasan TMII, pameran UMKM tenun, dan kuliner khas Sumut.
Kegiatan ini juga dimeriahkan parade karya enam desainer ternama, yaitu Irma Siregar, Hety Sinaga, Mina, Harni Harun, Arsita, dan Debi Moragabe menampilkan kreasi busana berbahan ulos dengan sentuhan modern.
“Ini merupakan wujud nyata komitmen Pemprov Sumut melestarikan sekaligus memperkenalkan ulos sebagai simbol kearifan lokal, dan warisan budaya bangsa kepada dunia,”kata Kahiyang.(net)

















