Lurah Manggarai Selatan Polisikan Pelaku Penganiayaan

oleh

Jakarta, KRsumsel.com – Lurah Manggarai Selatan Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan Muhammad Sidik mempolisikan sejumlah massa unjuk rasa yang melakukan penganiayaan dan perusakan mobil dinas.

Dia bersama sopirnya Asep Yudiana menjadi sasaran amukan massa demonstrasi di depan DPR pada Senin (25/8) sehingga mobil dinas yang ditumpanginya rusak.

Kapolsek Palmerah Kompol Gomos Simamora mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari korban pada Selasa (26/8). “Sudah buat LP kemarin sore di Polsek,”kata Gomos kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/8).

Menurut dia, laporan polisi itu berkaitan dengan dugaan pengeroyokan. Namun, pihaknya belum dapat menyampaikan lebih rinci mengenai kronologi kejadian tersebut karena masih diselidiki. “Sangkaan Pasal 170 KUHP. (Kronologi) lidik,”ujar Gomos.

Berdasarkan kronologi yang diterima, saat itu Sidik dan sopirnya sedang menaiki kendaraan dinas berpelat merah yang melintas di Jalan KS. Tubun pada Senin (25/8) malam pukul 18.30 WIB.

Baca juga: Polisi Usut Aksi Perusakan di Kediaman Gubernur PBD

Lurah Manggarai Selatan itu pulang dari dari kantor kelurahan menuju rumahnya yang berlokasi di Tanah Abang Dalam.

Akibat kondisi jalan yang macet, keduanya berinisiatif mengambil jalan pintas lewat Jalan S. Parman. Namun sesampainya di Bundaran Slipi, sejumlah massa mendatangi dan memprovokasi dengan menyebut “mobil anggota DPR”.

Demi menghindari amukan massa, keduanya pun terus melajukan mobil, akan tetapi massa semakin terprovokasi dan mengamuk. “Saya minta supir untuk jalan terus tetapi massa terus mengejar sembari memecahkan kaca mobil,”kata Sidik dalam keterangannya.

Bahkan, sopirnya sampai menabrak gerobak siomay di depan hotel kawasan Slipi. Namun, massa masih terus mengejar hingga akhirnya mobil terhenti karena menabrak motor. Demi keselamatan, sopirnya meminta agar Sidik keluar dari dalam mobil.

Sidik mengikuti perintah sopirnya dan keluar sembari mengaku dari pihak kelurahan, namun massa tetap memukulinya. Tak hanya itu, sopir juga mengalami hal yang sama. Keduanya lalu berlari ke sebuah gang untuk menyelamatkan diri.

Kerugian akibat kejadian tersebut, yakni sebuah mobil dinas hancur serta dua ponsel seharga Rp25 juta, dompet dan barang pribadi hilang di dalam mobil.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi Sidik dan sopirnya selamat, tetapi mengalami luka-luka lebam, memar dan lecet di bagian mata, wajah, badan, hingga kaki akibat pukulan dan benda tumpul.(net)