Lebak, KRsumsel.com – Sejumlah petani di Rangkasbitung Kabupaten Lebak Banten gagal panen akibat serangan babi hutan yang diperkirakan populasinya mencapai delapan ekor, sehingga mereka mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
“Semua tanaman palawija dan umbi-umbian rusak dimakan babi hutan,”kata Hasan (35) petani di Desa Citawang Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Minggu (10/8).
Serangan hama babi hutan itu mengakibatkan kerugian hingga jutaan rupiah, karena tanaman kacang tanah seluas dua petak atau 2.500 meter mengalami kerusakan, termasuk tanaman umbi jalar dan singkong.
Bahkan, serangan babi itu hingga tiga hari terakhir ini menyerang perkebunan miliknya dan diperkirakan sekitar delapan ekor. Populasi babi hutan kemungkinan habitatnya sudah hilang akibat pembangunan Bendungan Karian.
Perkebunan masyarakat yang lokasinya berdekatan dengan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN VIII menjadi lahan makanan bagi babi hutan. “Kami baru kali ini terserang hama babi, karena sejak dulu belum pernah mengalami serangan babi,”katanya.
BACA juga:Kejari Bireuen Aceh Tahan Dua Tersangka BBM Oplosan
Begitu juga kata petani lainya bersama Juanto yang mengatakan, serangan babi hutan itu membuat hasil panen tanaman palawija dan ubi jalar dan singkong mengalami penurunan.
Semestinya, tanaman tersebut dipanen, namun mengalami kerusakan akibat serangan gerombolan babi hutan liar. Gerombolan babi liar itu berkeliaran pada dinihari hingga mengancam keselamatan masyarakat.
“Kita melihat gerombolan babi hutan itu merasa kewalahan, karena jumlahnya cukup banyak juga berukuran besar,”katanya.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan petani yang areal pertanian terserang hama babi hutan itu, karena lokasinya berdekatan dengan kawasan hutan atau perkebunan kelapa sawit.
“Kami berharap petani dapat menjaga tanaman di malam hingga dini hari agar tidak menjadi serangan babi hutan,”katanya.(net)