Banyuwangi, KRsumsel.com – Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan kembali menemukan dua jenazah diduga korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Pantai Pebuahan Kabupaten Jembrana Provinsi Bali, Rabu (9/7) pagi.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyanto mendapatkan laporan dari tim SAR gabungan Pelabuhan Gilimanuk (Bali) mayat pertama kali ditemukan oleh nelayan dan selanjutnya tim SAR bergerak mengevakuasi mayat tersebut.
“Jenazah diduga korban kapal tenggelam tersebut ditemukan sekitar pukul 7:00 WITA dan lokasi penemuannya berjarak sekitar 13 mil dari lokasi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya,”kata dia dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.
Ciri-ciri mayat diduga korban Kapal Tunu yang ditemukan berjarak 2 kilometer dari bibir Pantai Pebuahan Kabupaten Jembrana (Bali) itu lanjut Eko, mengenakan celana pendek berwarna biru dan kaos berwarna hitam.
Selanjutnya kata dia, mayat kedua yang juga ditemukan di lokasi yang sama juga langsung dievakuasi oleh tim SAR gabungan Posko Pelabuhan Gilimanuk (Bali).
Baca juga: Gubernur Riau Jadikan Bocah Penari Pacu Jalur Sebagai Duta Pariwisata
“Kedua mayat tersebut saat ini sudah dibawa ke RSUD Negara Kabupaten Jembrana (Bali) untuk dilakukan identifikasi oleh tim Indentifikasi Korban Bencana (DVI),”ujar Eko.
Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya diperpanjang tiga hari mulai ahri ini, Rabu (9/7) hingga Jumat (11/7) atas dasar pertimbangan kemanusiaan.
Perpanjangan operasi SAR oleh tim SAR gabungan ini dilakukan karena masih banyak korban yang belum ditemukan dan harus dievakuasi dengan mempertimbangkan pula keselamatan tim SAR yang terlibat.
Data Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menyebutkan jumlah korban selamat tercatat 30 orang, 10 korban ditemukan meninggal (2 mayat temuan hari ini masih identifikasi) dan 25 korban lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian.
KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 unit kendaraan itu tenggelam pada Rabu, 2 Juli 2025.(net)