Jakarta, KRsumsel.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengungkapkan kecemasannya dan khawatir pada peredaran Narkoba yang kini banyak menargetkan perempuan ataupun ibu rumah tangga sebagai kurir Narkoba.
“Kami tentu sangat prihatin sekaligus cemas bahwa modus operandi jaringan sindikat Narkoba telah banyak menargetkan perempuan dan ibu rumah tangga menjadi kurir Narkoba. Dengan iming-iming penghasilan besar, para sindikat ini telah memperdaya para perempuan dan ibu-ibu yang dianggap mudah untuk mengelabui petugas,”kata Menteri PPPA Arifah Fauzi di Jakarta, Selasa (24/6).
Baca juga: Disdukcapil Luncurkan Inovasi “PADUKA ANTAT MUBA”
Perempuan kerap menjadi sasaran sindikat narkoba karena rentan secara sosial dan ekonomi. “Yang lebih mengkhawatirkan lagi ternyata perempuan dan ibu-ibu ini juga terlibat aktif dalam operasional jaringan sindikat narkoba. Kondisi ini jelas mengancam integritas keluarga dan masa depan anak-anak,”ujar Arifatul Choiri Fauzi.
Sementara, Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan selama periode April – Juni 2025, terdapat 285 tersangka yang diamankan dari kasus narkotika yang masing-masing terdiri atas 256 laki-laki dan 29 perempuan.
BNN juga menyita hampir 700 kg narkotika. Kepala BNN, Komjen Pol Martinus Hukom menyatakan para tersangka perempuan dan ibu rumah tangga dalam operasinya menggunakan cara ekstrem, seperti menyelundupkan Narkoba melalui organ intim, yang menunjukkan degradasi moral dan eksploitasi serius.
Martinus mengaku prihatin dengan keterlibatan perempuan, khususnya ibu rumah tangga dalam jaringan narkotika. Sindikat tidak ragu mengeksploitasi perempuan untuk menyelundupkan narkoba lintas wilayah dengan cara-cara yang melanggar norma kesusilaan.(net)