Jambi, KRsumsel.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi bekerja sama dengan Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Jambi mengawasi aktivitas kapal nelayan yang menggunakan pukat harimau (cantrang) di seluruh wilayah perairan daerah setempat.
“Pemerintah bekerja sama dengan Polairud Polda Jambi awasi kapal-kapal yang mencari ikan menggunakan pukat harimau di perairan laut Jambi,”kata Kepala DKP Provinsi Jambi Asraf di Kota Jambi, Senin (16/6).
Ia mengatakan, keterbatasan personel dan anggaran membuat pemerintah mengambil langkah menjalin kerja sama dengan kepolisian agar pengawasan disepanjang perairan tersebut tetap bisa berjalan dengan baik.
Baca juga: ASN Kemenaker Dipanggil KPK jadi Saksi Kasus Pemerasan TKA
Di saat program penghematan anggaran, Pemerintah Provinsi Jambi mengalami kendala melaksanakan kegiatan patroli.Jumlah anggaran yang tersedia tidak cukup untuk melakukan kegiatan patroli rutin.
Asraf mengatakan, dari hasil laporan yang masuk jumlah kapal cantrang yang terdeteksi beroperasi di perairan Jambi jumlahnya cukup banyak, baru-baru ini kepolisian berhasil menangkap satu kapal tersebut.
Selain bekerja sama dengan kepolisian, DKP Provinsi Jambi bekerja sama dengan Dinas Perikanan dari provinsi tetangga (Kepri, Riau dan Sumsel) bersama sama melakukan pengawasan terhadap aktivitas kapal pukat harimau.
“Saat ini terus terang soal pengawasan kita kekurangan anggaran, biaya pengawasan tahun ini hanya cukup untuk sekali patroli, idealnya pengawasan dilakukan setiap bulan,”terang Asraf.
Dinas Kelautan dan Perikanan mengakui bahwa potensi tangkapan ikan di perairan Jambi belum maksimal, nelayan dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) belum bisa memenuhi kebutuhan konsumsi ikan untuk masyarakat di Provinsi Jambi. Pasokan ikan sebagian masih banyak didatangkan dari luar provinsi.(net)