Banda Aceh, KRsumsel.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab)) Aceh Tamiang melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Distanakbun) setempat menelusuri penyebab matinya tanaman padi masyarakat yang baru ditanam di kawasan persawahan Desa Tupah Kecamatan Karang Baru.
“Kami belum tahu pasti penyebabnya, tapi kami sudah ambil sampel tanah dan air di sawah milik petani yang terdampak,”kata Kepala Distanakbun Aceh Tamiang Yunus di Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (7/6).
Dia mengatakan, sampel tanah lumpur dari sawah tersebut bakal dikirim ke laboratorium untuk kemudian dianalisis. Kemungkinan, membutuhkan waktu satu hingga dua pekan mengetahui hasilnya.
Sebelumnya, tanaman padi di Desa Tupah dilaporkan mati serentak dan petani terancam gagal panen. Kondisi padinya layu dan batangnya hitam. “Adapun luas yang berdampak sekitar 10 rante (4.000 meter persegi) milik sejumlah petani,”ujarnya.
Baca juga: PLN UIP Sulawesi Bagikan 770 Kg Daging Kurban dan Khiitan Massal
Yunus menuturkan, pihaknya petugas penyuluh pertanian juga sudah menemui petani sebagai bentuk respons menanggulangi hama dan penyakit tanaman. Dugaan sementara, padi tersebut mati akibat penggunaan zat kimia secara berlebihan.
“Diduga ada penggunaan pupuk kimia terlalu banyak, sehingga terjadi penurunan kesuburan tanah, struktur tanahnya rusak,”katanya.
Adapun strategi mencegah kelelahan tanah, pihaknya menyarankan kepada petani untuk menggunakan metode pertanian organik. “Kami menyarankan petani menggarap ulang tanah sawah dan pemberian pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang,”ujar Yunus.
Petani terdampak, Subhan (40) mengatakan padi yang baru seminggu ditanamnya rata-rata mati. Sehingga, mereka harus mengeluarkan modal lagi untuk menyemai bibit dan menanam ulang.
“Sebagian sawah saya sudah kami sisip (tanam ulang), tapi masih ada yang nampak mati juga,”katanya. Menurut dia lagi, kasus padi mati dalam kondisi hangus ini juga sudah pernah terjadi pada 2024 lalu. Tetapi, saat itu umur padi sudah berusia satu bulan.
Meski sudah lama menjadi petani, Subhan belum mengetahui secara pasti penyebab utama matinya padi tersebut. Tetapi, pihaknya berterima kasih kepada dinas pertanian yang mau turun tangan mengatasi penyakit padi misterius tersebut.(net)