Palembang, KRsumsel.com – Sebanyak 537 personel Polrestabes Palembang Sumatera Selatan mengawal aksi sekitar 10.000 ojek online (Ojol) di Sumatera Selatan yang mematikan aplikasi dan menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Sumatera Selatan di Palembang, Selasa (20/5) hari ini.
“Kami mengerahkan 537 personel untuk mengawal aksi hari ini,”kata Kabag Ops Polrestabes Palembang Kompol Musa Jedi Permana di Palembang, Selasa (2/5).
Ia menambahkan, dalam pengamanan tersebut kepolisian tidak melakukan penutupan atau pengalihan arus selama aksi berlangsung.
Ia mengimbau agar para peserta aksi untuk menyampaikan aspirasinya dengan tertib. Dia juga menegaskan, pihaknya akan terus waspada mengenai gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang terjadi di lapangan.
Baca juga: Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Banda Aceh Diringkus
Sementara, Ketua Umum DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel Muhammad Asrul Indrawan menegaskan, aksi ini adalah bentuk perlawanan yang beradab.
Ia menyebutkan, ini merupakan sebuah panggilan moral untuk memperjuangkan nasib ribuan driver yang selama ini bekerja dalam ketidakpastian sistem dan minimnya perlindungan.
Kemudian sebagai gabungan dari Sumsel dimana di pusat sendiri akan ada aksi 500.000 ojol dan juga serentak di seluruh Indonesia.
“Kami minta maaf kepada masyarakat Palembang jika di jalanan sedikit padat dan aplikasi sulit menemukan driver karena aksi kami melibatkan 10.000 orang,”katanya.
Ia menambahkan, aksi itu akan dilakukan hanya sehari penuh dan merupakan perjuangan jangka panjang.
Aksi itu nantinya tidak hanya diisi dengan orasi. Para peserta juga akan menggelar doa bersama, shalawat Nabi, dan istighosah untuk para pemimpin- pemimpin negeri.
Ia menambahkan, kebijakan sepihak perusahaan aplikasi yang dinilai merugikan mitra driver mulai dari potongan komisi, sistem insentif yang tidak transparan, hingga nihilnya jaminan sosial.(net)














