Ternate, KRsumsel.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Maluku Utara selama periode 19 hingga 25 Mei 2025.
Kepala BMKG Ternate Sakimin di Ternate, Senin (19/5) menjelaskan, saat ini terpantau adanya pola siklonik, belokan dan pertemuan massa udara di sekitar wilayah Maluku Utara yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Secara umum, cuaca di wilayah Maluku Utara pada periode tersebut diprakirakan berawan dan berpotensi hujan ringan, dengan kemungkinan hujan intensitas sedang hingga lebat secara fluktuatif yang dapat terjadi pada pagi, siang, malam, hingga dini hari.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewaspadai dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi ini, antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, serta angin kencang.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Ditangkap, IPTU Dedy: Motif Dendam Asmara
Dirinya menyebut, prakiraan cuaca rinci selama periode 19–25 Mei 2025, dimana pada 19–20 Mei 2025 adanya potensi hujan sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Pulau Taliabu, Kepulauan Sula, serta Kota Ternate dan Tidore Kepulauan.
Selain itu, 21–22 Mei 2025, kondisi cuaca serupa masih diprediksi terjadi di wilayah yang sama, dengan curah hujan berintensitas sedang hingga lebat dan 23–25 Mei 2025 diprediksi terjadi potensi hujan lebat berlanjut di sebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, dan Kota Tidore Kepulauan.
Oleh karena itu, BMKG mengingatkan pemerintah dan instansi terkait agar memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem pengelolaan sumber daya air guna mengantisipasi potensi bencana.
Selain itu, penting untuk mengintensifkan koordinasi lintas sektor, terutama dalam menyusun langkah-langkah mitigasi bencana.
Dirinya mengimbau BPBD, Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Maluku Utara, agar langkah-langkah pengamanan di zona rawan longsor dan banjir segera dilakukan, termasuk pengaturan lalu lintas agar tidak melewati daerah rawan bencana.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan secara gotong royong, dan aktif mengikuti informasi resmi dari BMKG.
“Kesadaran dan kesiapsiagaan semua pihak sangat penting dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di Maluku Utara. Mari bersama menjaga keselamatan lingkungan dan diri kita,”ujar Sakimin.(net)