Lima Gajah Dipelihara PIKG Tebo untuk Wahana Edukasi

oleh

Jambi, KRsumsel.com – Pusat Informasi Konservasi Gajah (PIKG) Tebo Provinsi Jambi memelihara lima gajah yang sudah jinak untuk sebagai wahana edukasi dan mencegah konflik satwa-manusia.

“Itu bagian dari BKSDA, lokasi nya di Tebo,”kata Pelaksana tugas (Plt) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Teguh Sriyanto di Jambi, Minggu (23/2).

PIKG yang berada di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Bentang Alam Bukit Tiga Puluh memiliki lima gajah jinak yang didatangkan dari Lampung dan Sumatera Selatan.

Baca juga: Sekap Lansia, Seorang IRT di Nagan Raya Diringkus 

Ia menerangkan, kantong populasi gajah yang terbesar ada di Bukit Tiga Puluh Tebo. Menurut perhitungan, kata dia, ada sebanyak 129 gajah. Kawasan Bukit Tiga Puluh membentang dari Kabupaten Tebo sampai Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Kantong populasi gajah kata dia, juga ada di Hutan Harahan Kabupaten Batanghari. Ada tujuh populasi gajah yang tercatat di hutan yang membentang di dua provinsi (Jambi dan Sumsel) itu.

Kantong ketiga kata dia, ada di daerah Bungo. Hanya saja jumlah populasi belum bisa terdeteksi karena berada di dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) berada di empar provinsi (Jambi, Sumbar, Sumsel, dan Bengkulu).

Menurut Teguh, selama ini banyak pemahaman salah dari masyarakat yang sering membuat pernyataan gajah masuk ke pemukiman warga. “Bukan gajah masuk kebun, tapi habitatnya yang sudah menjadi kebun,”katanya.(net)