Jakarta, KRSUMSEL.com – Anak-anak korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah bisa belajar di tenda-tenda sekolah darurat yang didirikan oleh Kementerian Sosial.
Menurut siaran pers pemerintah yang diterima di Jakarta, Minggu (24/11), tenda sekolah darurat sudah dibangun di area posko lapangan, halaman sekolah, lapangan desa, dan gereja untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di daerah terdampak erupsi.
Anak-anak yang lingkungan rumahnya terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Sabtu (23/11) mengikuti kegiatan belajar di tenda sekolah darurat yang ada di lapangan Sekolah Dasar Inpres (SDI) Bokang Desa Bokang Wolomatang Kecamatan Titehena.
“Ruang kelas digunakan untuk para korban dampak erupsi. Jadi, anak-anak SDI bergabung belajar dengan anak-anak korban di tenda ini,”kata Konstantinus Lana Liang selaku guru kelas 2 SD Inpres Bokang.
Baca juga: Usai Diresmikan Ishak Mekki, Asrama Mahasiswa Uniski Siap Ditempati
Konstantinus mengatakan, tenda sekolah darurat tersebut menjadi tempat belajar bagi 67 siswa SDI Bokang dan hampir 100 anak korban erupsi yang mengungsi. Menurut dia, anak-anak senang bisa kembali belajar.
“Anak-anak juga mendapatkan teman baru dari siswa SDI Bokang, ini membangun rasa persatuan dan kebersamaan di tengah situasi sulit,”katanya. Kegiatan belajar di tenda sekolah darurat dilaksanakan dari pukul 07.30 sampai 10.30 WITA.
“Tenda berada di lapangan terbuka, jadi cuaca cukup terik. Kami tidak ingin anak-anak merasa tidak nyaman jika belajar terlalu lama di siang hari,”kata Konstantinus.
Berdasarkan data Posko tanggap darurat bencana per 22 November 2024 pukul 20.00 WITA, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki berdampak pada 26 sekolah yang meliputi 14 taman kanak-kanak, enam sekolah dasar, tiga sekolah menengah pertama, dan tiga sekolah menengah atas.
Kementerian Sosial telah mendirikan tenda-tenda sekolah darurat untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada masa darurat akibat bencana.(net)