OKI, KRSUMSEL.com – Saat menghadiri Tes Kenaikan Tingkat Sabuk Jambon Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Tugu Mulyo, 17 November 2024, Ketua Dewan Cabang PSHT OKI Supriyanto, menceritakan perubahan PSHT di OKI.
Diceritakannya, saat ia mendapat mandat memimpin Ketua, kondisi PSHT OKI sedang tidak baik-baik saja.
Karena, kala itu, PSHT di cap sebagai organisasi perusuh dan meresahkan masyarakat.
“Kalau ada seragam hitam, dianggap sesat,” ungkapnya, pada acara kenaikan tingkat warga PSHT dari sabuk polos ke sabuk Jambon di Desa Tugumulyo, Minggu (17/11/2024).
Untuk itu, setelah dirinya mendapat mandat sebagai ketua PSHT OKI, dirinya langsung mempelajari AD/ART, lalu menerapkannya, alhamdulillah menjadi seperti saat ini.
“Alhamdulillah, hingga saat ini PSHT OKI berubah menjadi baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Lanjut Supriyanto yang juga calon wakil Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) nomor urut 2, itu, ia mengawali karirnya sebagai anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Kabupaten OKI pada tahun 1996. Pada saat itu dirinya masih duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang merupakan pelajaran ekstrakurikuler di SMA nya.
“Setelah saya masuk di tingkat satu, saya mendirikan PSHT di desa saya, Desa Tegal Sari. Berangkat dari situlah adanya Supriyanto yang saat ini,” ujarnya.
Menurut Supriyanto, dirinya tidak pernah menyangka akan terjun ke dunia politik seperti sekarang ini. Apalagi sampai bisa mendampingi Bapak Muchendi sebagai calon Wakil Bupati OKI dan ikut kontestasi Pilkada 2024.
“Biarpun saya tidak pernah terjun ke dunia politik, bukan berarti saya tidak bisa dan tahu soal politik. Karena mentor-mentor saya selalu memberikan pemahaman dan arahan kepada saya,” jelasnya.
Lanjutnya, yang jelas seorang pemimpin itu harus tegas dalam memimpin, kalau tidak tegas dalam memimpin PSHT sudah dibekukan oleh pengurus PSHT pusat pada tahun 2013 lalu.
“Alhamdulillah, karena saya seorang pemimpin yang tegas dalam mengambil tindakan yang benar, maka PSHT bisa besar di Kabupaten OKI ini, bahkan sudah banyak melahirkan atlet-atlet berprestasi dari PSHT OKI,” jelasnya.
Baca juga: Komisi VIII DPR RI Yakini Kampung Haji di Makkah Bakal Terwujud
“Semoga tahapan demi tahapan, proses ke proses menjadikan kita lebih baik lagi. Sehingga nantinya akan muncul Supriyanto-Supriyanto yang lain dari PSHT. Dan semoga kegiatan kita ini mendapatkan Rahmat dari Allah SWT,” imbuhnya.
Sementara Ketua IPSI OKI, Agus Masnanto mengatakan, PSHT adalah organisasi pencak silat yang tergabung di IPSI. PSHT juga merupakan organisasi terbesar yang ada di Indonesia.
“Untuk di Kabupaten OKI sendiri setidaknya ada 40 ribu anggota PSHT. Maka dari itu, saya ucapkan selamat kepada adik-adik yang mengikuti tes kenaikan tingkat pada hari ini. Terus berjuang, pada dasarnya, pencak silat PSHT ini masih banyak materi yang harus dipahami, jangan sampai sudah menjadi warga PSHT tidak paham dengan peraturan dan ajaran-ajarannya,” ujarnya.
Lanjutnya, sejauh ini sudah banyak warga PSHT yang telah menorehkan prestasi dan juga membanggakan Kabupaten OKI.
“Kami siap memfasilitasi bagi atlet PSHT yang berprestasi. Tentunya tidak sedikit juga atlet dari PSHT yang telah membanggakan dan mengharumkan Kabupaten OKI,” terangnya.
Sebagai warga PSHT, Agus Masnanto mengajak seluruh warga PSHT OKI agar tidak mudah dipecah belah oleh isu-isu yang tersebar saat ini. Apalagi isu mengenai Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November nanti.
“Kami mohon doanya, semoga harapan dan hajat dari masyarakat Supriyanto, Ketua Dewan PSHT OKI bisa tercapai, sehingga PSHT Kabupaten OKI bisa lebih berjaya,” pungkasnya.
Ketua Cabang PSHT OKI, Budi Wiyono yang diwakili oleh Wakil ketua, Romlan menjelaskan, tes kenaikan tingkat hari ini dari sabuk polos ke sabuk Jambon diikuti 302 siswa.
Dirinya berpesan, masih banyak materi yang harus dipelajari, oleh karena itu, kepada ketua ranting supaya melakukan pengawasan kepada adik-adik kelas 1 dan yang masih sabuk Jambon.
“Marilah kita sebagai warga PSHT kuatkan tali persaudaraan,” pungkasnya.(ata)