Jakarta, krsumsel.com – Prabowo Subianto resmi menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029. Menarik dinanti kiprahnya membawa sepakbola jadi lebih baik.
Prabowo resmi dilantik menjadi presiden pada Minggu (20/10/2024). Ia bersama Gibran Rakabuming Raka, wakil presidennya, akan memimpin negeri ini selama 5 tahun ke depan.
Di bidang olahraga, Presiden Prabowo sempat berjanji akan memajukan sepakbola Indonesia. Purnawirawan TNI itu beberapa kali serius membicarakan sepakbola Indonesia.
Presiden Prabowo bukan tak punya pengalaman di bidang olahraga. Selain menjadi ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), sosok 73 tahun itu juga punya akademi sepakbola sendiri.
Garudayaksa adalah proyek Presiden Prabowo mengembangkan sepakbola Indonesia. Akademi itu dibentuk untuk mencari bibit pesepakbola Indonesia.
Presiden Prabowo juga kerap membuat turnamen akar rumput. Di antaranya Nusantara Open dan Liga Bola Rakyat. Pemenang Nusantara Open sempat diberi kesempatan berlatih di Qatar beberapa waktu lalu.
Beberapa program di atas bisa menjadi pijakan awal Presiden Prabowo membangun sepakbola. Masih banyak pekerjaan rumah di bidang sepakbola Indonesia yang patut diperbaiki.
Salah satunya adalah masalah prestasi tim nasional. Masalah itu belakangan mulai dikejar lewat sejumlah program naturalisasi. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kembali masuk jajaran menteri di era Presiden Prabowo, sehingga diharapkan mempermudah mendapat arahan untuk mengejar sejumlah target.
Pada masa kampanye beberapa waktu lalu, Prabowo dinilai serius ingin membawa sepakbola Indonesia ke Piala Dunia. Presiden ke-8 Indonesia itu disebut bakal menyiapkan fasilitas untuk para pemain.
‘”Jika PSSI butuh tempat latihan untuk timnas, fasilitas kami selalu terbuka untuk timnas kapan pun. Dan saya siap mendukung timnas untuk berlatih di akademi terbaik di mana pun di dunia,” ucap Hamdan Hamedan, Juru bicara TKN Prabowo, beberapa waktu lalu.
Selain itu, masalah kompetisi domestik juga harus diperhatikan Presiden Prabowo. Masalah kompetisi saat ini masih kerap diramaikan dengan sejumlah kasus seperti kekerasan suporter hingga kualitas penyelenggaraan turnamen.
Tragedi Kanjuruhan pada 2022 masih bisa, dan harus selalu, menjadi tolak ukur Presiden Prabowo untuk melihat dan mengevaluasi bagaimana kompetisi domestik berjalan. Harapan yang paling sederhana tentu saja tak ada lagi korban jiwa berjatuhan di lapangan.
Dengan sejumlah pekerjaan rumah di atas, Presiden Prabowo diharapkan mau dan bisa menyumbangkan pikiran dan gagasannya untuk sepakbola Indonesia. Selamat bekerja, Presiden Prabowo!