Memaknai 3 Tradisi Idul Fitri di Indonesia

oleh

Sebuah tradisi luhur
untuk kembali lagi berkumpul dengan keluarga, sekaligus bersimpuh
sungkem dalam pelukan kedua orang tua, atas segala kesalahan dan
kekhilafan yang tak terhitung seorang anak kepada orang tuanya, baik dari
ucapan kasar kita, sikap tidak hormat kita, yang menyakiti hati kedua orang
tua kita, maka sungkem, mencium kedua tangan keriputnya, bahkan
kakinya adalah satu kewajiban.

Jika kita renungkan lebih dalam, hakikat mudik adalah kembali ke
pangkuan orang tua. Sosok paling berjasa yang telah melahirkan kita ke
dunia ini, sosok yang telah menjadi pahlawan kesuksesan kehidupan kita.
Maka, jangan sombong dengan keberhasilan yang telah kita raih, Semua
itu tidak akan bisa lepas dari jasa dan doa kedua orang tua kita.

Bagaimanapun kondisi orang tua kita, mereka adalah sosok yang harus kita cintai,
hormati, dan patuhi.

Mereka adalah jimat sakral, Karena keridhaan dan keikhlasan orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita di dunia sampai akhirat dan sebaliknya.
رِضَى هللاِفىِرِضَى الْوَالِدٌَْنِوَسُخْطُهللاِفِى سُخْطِالْوَالِدٌَْنِ :

Rasulullah bersabda

“Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan kemarahan
Allah tergantung kemarahan orang tua”
Untuk itu, Jarak jauh, lautan, jalan berliku, waktu, tenaga, serta biaya yang harus dikeluarkan untuk mudik, tidak sebanding dengan besarnya nilai sungkem kita kepada orang tua., yakni mendapat ridlo dan
senyumnya orang tua kita.

Syekh Abdul Qadir al-Jilani dalam kitab AlGhuniyah menjelaskan bahwa hari raya Idul Fitri adalah momentum untuk
menghapuskan segala dosa dan kesalahan. Momentum untuk berhijrah,
yakni berhijrah dari kejelekan menuju kebaikan.

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT,

Mari kita contoh puasanya ulat, sebelum berpuasa ia menjadi hewan yang menjijikkan, namun setelah berpuasa selama beberapa waktu, ia menjadi kupu-kupu yang bersih dan disukai oleh banyak orang. Dan
sebaliknya, Jangan sampai kita berpuasa sebagaimana ular, tiada perbedaan selama melakukan puasa, bahkan setelah puasa ia lebih ganas dari sebelumnya.

Na’ûdzu billâhi min dzâlik.
Mudah-mudahan di hari Raya idul fitri ini, menjadi momentum bagi kita untuk semakin memperkuat kearifan pribadi dengan saling
menghalalkan kesalahan sesama, menjaga tradisi sungkem kepada kedua orang tua, dan tradisi istiqomah bersedekah, sehingga hal ini menjadi amal jariyah yang menghantarkan lisan kita, ketika malaikat maut hendak mencabut ruh dari jasad kita, untuk mengucap laila haillah waashaduanna
muhammadarasullah, sehingga kita benar-benar kembali dengan identitas
بَارَكَهللا لًِوَلَكُمْفِى اْلقُرْآنِاْلعَظٌِْمِ، وَنَفَعَنًِوَإٌَِّاكُمْبِمَافٌِْهِمِنْآٌَةِ.khusnul khotimah.

Aamin aamin ya Rabbal Alamin
وَذِكْرِالْحَكٌِْمِ، وَتَقَبَّلَهللاُمِنَّا وَمِنْكُمْتِالَوَتَهُ، وَإِنَّهُهُوَالسَّمٌِْعُالعَلٌِْمُ،
وَأَقُوْلُقَوْلًِهَذَا فَؤسْتَغْفِرُهللاَالعَظٌِْمَ، إِنَّهُهُوَالغَفُوْرُالرَّحٌِْم

 

Khutbah II
هللاُأَكْبَرُ، هللاُأَكْبَرُ، هللاُأَكْبَرُ، هللاُأَكْبَرُ، هللاُأَكْبَرُ، هللاُأَكْبَرُ، هللاُأَكْبَرُ،:7x
كٌََا اَرْحَمَالرَّاحِمٌِْنَبِرَحْمَتِوَمَنْتَبِعَهُمْبِإِحْسَانٍإِلىٌََوْمِالدٌِّْنِ. وَعَلٌَْنَا مَعَهُمْ، وَتَابِعِالتَّابِعٌِْنَوَسَلِّمْعَلىَسٌَِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلىَاَلِهِوَأًصْحَابِهِأَجْمَعٌِْنَ. وَالتَّابِعٌِْنَهِوَسَلِّمُوْا تَسْلٌِْمًا”. اَللَّهُمَّصَلِّالنَّبًِِّ,ٌَا أٌَُّهَا الَّذٌِْنَأَمَنُوْا صَلُّوْا عَلٌَْقَالَهللاُتَعَالىَفًِْكِتَابِهِاْلعَظٌِْمِ”إِنَّهللاَوَمَالَئِكَتَهٌُُصَلُّوْنَعَلىَتَمُوْتُنَّإِالَّوَأَنْتُمْمُسْلِمُوْنَوَالَ، اعِبَادَهللاِ، اِتَّقُوْا هللاَحَقَّتُقَاتِهِوَعَلَى آلِهِوَأَصْحَابِهِأَجْمَعٌِْنَ. فٌََوَأَشْهَدُأَنَّمُحَمَّدًا عَبْدُهُوَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّصَلِّوَسَلِّمْعَلَى سٌَِّدِنَا مُحَمَّدٍاَلْحَمْدُِهللِرَبِّالْعَالَمٌِْنَ، أَشْهَدُأَنْالَإِلَهَإِالَّهللاُوَحْدَهُالَشَرٌِْكَلَهُ،
وَقِنَا عَذَابَالنَّارِ، وَفًِاْآلخِرَةِحَسَنَةً، رَبَّنَا أَتِنَا فًِالدُّنٌَْا حَسَنَةًوَأَنْتَخٌَْرُاْلفَاتِحٌِْنَ. ، وَبٌَْنَقَوْمِنَا بِاْلحَقِّ،ٌْنَنَا اْلحَاجَاتِ. رَبَّنَا افْتَحْبٌََا قَاضًَِ، إِنَّكَسَمٌِْعٌقَرٌِْبٌمُجٌِْبُالدَّعَوَاتِ، مِنْهُمْوَاْألَمْوَاتِلِلْمُسْلِمٌِْنَوَاْلمُسْلِماَتِ, وَاْلمُإْمِنٌِْنَوَاْلمُإْمِنَاتِ, اَألَْحٌَْاءِ،ْاَللَّهُمَّاغْفِر
وَلَذِكْرُهللاِأَكْبَرْ، وَاشْكُرُوْهُعَلىَنِعَمِهٌَِزِدْكُمْ، اْلعَظٌِْمٌََذْكُرْكُمْوَاذْكُرُوا هللاَ، وَاْلبَغًٌَْعِظُكُمْلَعَلَّكُمْتَذَكَّرُوْنَ، عَنِاْلفَحْشآءِوَاْلمُنْكَرِاْلقُرْبىَوٌََنْهَى عِبَادَهللاِ! إِنَّهللاٌََؤْمُرُنَا بِاْلعَدْلِوَاْإلِحْسَانِوَإٌِْتآءِذِي

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.