Viral Dugem di Kampus, Berikut Penjelasan Dirut Poltekpar Palembang

oleh
banner DPRD OKI

KRSUMSEL.COM, Palembang – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang memberikan konfirmasi klarifikasi atas video viral ‘Dugem di Kampus, Bareng Kaprodi’ di Kampus Poltekpar.

Direktur Poltekpar Palembang Anwari Masatip membenarkan video yang beredar sehingga mengundang banyak persepsi negatif dari publik karena berada di dalam kampus Poltekpar dan yang berjoget merupakan mahasiswa Poltekpar dengan seorang Female Dj yang diundang untuk mengisi acara.

“Ya itu benar Mahasiswa Poltekpar dan lokasi acara berada di Resto Praktek Kampus Poltekpar,” kata Anwari dalam jumpa pers, Rabu (6/12).

Namun menurut Anwari, narasi dugem yang dituliskan oleh sang Dj dinilai telah menyebabkan kabar negatif bagi lembaga pendidikan yang dipimpinnya.

“Function tersebut biasa dilakukan Poltekpar setiap tahunnya menjelang Ujian Semester, namun kegiatan itu menampilkan keterampilan positif dari mahasiswa. Hanya saja di penghujung acara ada hiburan musik yang diisi FDj tersebut,” ungkapnya.

Anwari menjeskan, video viral tersebut merupakan sebagian kecil dari kegiatan positif yang telah dilakukan sebelumnya.

Ia menyebut, hal tersebut viral dikarenakan penampilan FDJ yang disebut sebagai ‘dugem’. Momen itu pun hanya berlangsung 20 menit.

“Bahkan tangkapan layar seorang perempuan berpakaian seksi di awal video bukan mahasiswa, tapi FDJ yang mengisi acara,” kata Anwari.

Ia juga menunjukkan video yang dibuat oleh FDJ Shinta telah menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat.

Terlepas dari itu, Anwari merasa pihaknya telah melakukan kelalaian, sehingga cepat melakukan evaluasi agar ke depan tidak terjadi hal yang sama.

“Kami memohonan maaf kepada masyarakat Sumatra Selatan (Sumsel) yang terganggu karena video viral tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, FDj Shinta Mispan menjelaskan, jika video itu ia unggah atas kebutuhan konten pribadi saja. Ia pun memohon maaf karena postingannya tersebut menghebohkan halayak.

Ia menjelaskan, jika acara itu hanya berlangsung semala 20 menit dan hanya seperti konser musik.

“Tapi karena saya DJ, jadi saya edit sedemikian rupa sehingga heboh, untuk itu saya memohon maaf kepada pihak Poltekpar dan juga masyarakat,” katanya.

Dirinyapun mengaku jika ia sering diundang untuk mengisi acara di akademisi seperti wisuda Kampus dan acara lainya.

Hanya saja kelalaiannya dalam memberi narasi pada video yang ia unggah sehingga melupakan esensi bahwa ia sedang berada di lingkungan pendidikan.

“Sudah sering diundang oleh akademisi kampus – kampus seperti wisuda. Bikin Konten pribadi sebagai Dj dan tidak tahu akan berdampak seperti ini,” ungkapnya.