Deteksi TBC Sejak Dini, Lapas Kelas IIA Banyuasin Gelar Intervensi Rontgen Dada pada WBP

oleh

Banyuasin, KRsumsel.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuasin Kanwil Kemenkumham Sumsel melakukan kegiatan skrining gejala dan intervensi rontgen dada kepada warga binaan, Rabu (15/11).

Kegiatan dilaksanakan di aula Lapas Kelas IIA Banyuasin dan dilakukan oleh Tenaga Medis Lapas dibantu oleh tim dari Kementerian Kesehatan.

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) secara bergantian mengikuti proses mulai dari pendataan, pengecekan Rontgen dada hingga penjelasan oleh tenaga medis tentang hasil Rontgen apakah ada indikasi Tuberculosis (TBC) atau tidak.

Sejumlah 1201 WBP di Lapas Kelas IIA Banyuasin menjalani pemeriksaan secara bertahap selama enam hari. Setiap hari 200 WBP dilakukan pemeriksaan.

Kegiatan tersebut merupakan tindaklanjut dari Surat Edaran Direktur Kesehatan dan Perawatan Rehabilitasi Ditjen Pemasyarakatan RI No. PAS.06-PK.06.07-710 tentang Skrining TBC dengan Intervensi Rontgen Dada, yang bertujuan untuk mengoptimalkan angka penemuan kasus TBC secara aktif dan masif.

Jika hasil Rongent WBP terindikasi adanya infeksi TBC, maka akan dilakukan pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekuler (TCM).

Kepala Lapas Kelas IIA Banyuasin Jhonny Hermawan Gultom mengatakan, kegiatan itu merupakan salah satu upaya deteksi dini pengecekan kesehatan kepada WBP, di mana dari hasil Rontgent dada bagi yang terindikasi TBC dan penyakit lain yang berhubungan dengan paru-paru akan dilakukan tindakan lebih lanjut.

“Seperti yang kita ketahui dampak dari over kapasitas banyak sisi negatif yang perlu kita antisipasi termasuk di bidang kesehatan, hal ini juga sebagai langkah untuk mencegah gangguan kamtib,” ungkapnya.