Pola Hidup Bersih Kunci Sukses Atasi DBD di Sumatera Selatan

oleh
oleh
Pola Hidup Bersih Kunci Sukses Atasi DBD di Sumatera Selatan
banner DPRD OKI

Krsumsel.comPermasalahan kasus penyakit dbd serta jumlah kasus Demam berdarah dengue (DBD) merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.

Dengue merupakan virus penyakit yang dapat ditularkan dari nyamuk betina Aedes Aegypt yang terinfeksi biang penyakit.

Setelah masuk ke tubuh penderita, virus akan berkembang ke sejumlah organ. Lalu, virus akan menginfeksi sel darah putih dan jaringan limfatik.

Virus lantas terlepas dan beredar dalam sirkulasi darah. Pada nyamuk yang baru menggigit penderita DBD, virus dengue akan berkembang di usus nyamuk, lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk kelenjar ludah.

Apabila seseorang mengalami DBD maka akan timbul gejala demam, sakit atau nyeri pada ulu hati terus-menerus, pendarahan pada hidung, mulut, gusiatau memar pada kulit. Jumlah angka kesakitan DBD di Kota Palembang pada tahun 2020 ada penurunan dengan jumlah temuan kasus sebanyak 435 kasus.

Kemudian pada tahun 2021 jumlah kasus DBD di Sumsel 1.135 kasus, empat dintaranta berakhir dengan kematian.kasus DBD terbanyak ditemukan di Kota Palembang mencapai 694 kasus.

Dan Pada tahun 2022 palembang mengalamikelonjakan kasus yang tinggi selama 5 tahun terakhir di kutip dari dinas kesehatan Palembang,sumatera selatan mencatat kasus DBD sebanyak 2.017 pasien. 22 orang diantaranya meninggal dunia.

Penderita DBD ini sebagian besar atau sekitar 51 persen anak-anak dan remaja berusia 5-14 tahun terjadi nya kenaikan kasus DBD pada tahun 2022 ini disebabkan oleh curah hujan dan juga kurangnya kesadaran masyarakat mengikuti program pemerintah yaitu pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan sekitar.

Penularan penyakit DBD pada kota Palembang cenderung dipengaruhi oleh mobilitas penduduk,pertumbuhan ekonomi,perilaku masyarakat mobilitas penyakit, urbanisasi, kondisi sanitasi lingkungan, ketersediaan air bersih dan perubahan iklim.

curah hujan berkolerasi positif dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di mana musim hujan di Indonesia jatuh di bulan November sampai Maret.

Musim penghujan dapat semakin mempengaruhi kelembaban dan menambah jumlah tempat perkembangbiakkan nyamuk.

 

Jika suatu daerah memiliki lingkungan yang kurang bersih, banyak terdapat wadah penampungan yang kosong dan curah hujan terus-menerus meningkat maka wadah-wadah kosong tersebut akan menampung air hujan dan dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti dan dapat menambah kejadian DBD.

Terutama pada daerah yang rawan banjir dimana pada saat musim penghujan banyak sekali genangan air yang merupakan tempat perkembangbiakan larva nyamuk.

Pengendalian terpadu dalam mengurangi kasus penyakit DBD Pada tahun 2019 dan 2020 terjadi penambahan kasus penyakit DBD di Sumatera Selatan (Palembang) dimana pada saat ini pemerintah ataupun pihak puskesmas telah melakukan upaya dalam pencegahan, pengendalian dan pemberantasan kasus DBD yaitu dengan cara membuat program seperti penyuluhan kesehatan (edukasi) kerja bakti 3M dan PSN, kunjungan rumah, kegiatan fooging, pemantauan jentik secara berkala dari beberapa kegiatan ini cukup membantu masyarakat dalam melalukan pencegahan , pengendalian dan pemberantasan kasus DBD hanya saja belum maksimal di setiap program nya seperti masih kurangnya partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan 3M dan PSN, menjaga lingkungan sekitar dll.

 

Dari beberapa program yang dilakukan oleh pemerintah ini sudah cukup bagus semua hanya saja sepertinya kegiatan fogging tidak perlu dilakuakan secara terus menerus karena akan berdampak juga pada polusi udara di sekitar pekarangan rumah.

Serta penyuluhan (edukasi) tentang penyakit DBD harus ditingkatkan lagi proses edukasi ini juga sebaiknya dilakukan di segala jenis umur,kelamin,tempat-tempat penting seperti masjid, sekolah, gereja dll.

Upaya pencegahan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dengan Gerakan 1 (satu) Rumah 1 (satu) Jumantik. 1 Kebijakan ini merupakan cara utama yang dianggap efektif, efisien dan ekonomisuntuk memberantas vektor penular DBD mengingat obat dan vaksin pembunuh virus DBD belumditemukan.

Program PSN 3M- Plus perlu diimbangi dengan adanya peningkatan pengetahuan danpemahaman masyarakat tentang DBD.

Cara mewujudkan daerah sumatera bebas dbd dengan menerapkan pola hidup bersih Dalam mewujudkan sumatera selatan bebas dari kasus DBD dibutuhkan kerjasama anatar mayarakat,pemerintah dan para petugas kesehatan.

Masyarakat diharapkan menjaga kbersihan rumah masing-masing dengan cara menguras bak mandi 1 minggu sekali, tidak menggantung baju atau menumpuk baju kotor, membersihkan tanaman liar di pekarangan rumah, membersihkan penampung air lain yang bisa membuat nyamuk bersarang dan berpartisipasi dalam program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menggunakan metode 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang Barang Bekas).

 

Peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam menangani kasus dbd ini dilakukan sosialisasi kepada masyrakat dimana Pengetahuan berperan penting terhadap upaya pencegahan DBD yang dilakukan oleh masyarakat.

Semakin baik pengetahuan masyarakat, maka pencegahan DBD yang dilakukan juga akan semakin baik, dan begitupun sebaliknya maka perlu ditingatkan dan harus sering dilakukan program sosialisasi dalam pencegahan penyakit dbd unruk meningkatkan kepedulian dan perilaku masyarakat untuk bekerjasama dalam penanganan kasus DBD ini.

Kemudian perlu dilakukan kolaborasi dari pemerintah yaitu guna menekan resiko penularan kasus dbd,dinas keseatan kota palembang pada tahun 2023 menyiapkan surat edaran untk camat dan lurah guna menggerakkan warga melakukan PSN.

Pemerintah kota juga akan merancang aturan turunan dari peraturan daerah (perda) No.4 tahun 2022 tentang penaggulangan dan pengendalian penyakit.(****)