PALEMBANG,KRSumsel.com – Beredarnya Kabar seorang Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Menengah Pertama Swasta di palembang yang melakukan penganiayaan kepada pelajar berinisial HI (15), yang dirawat di RS ternyata salah tidak benar.
Hal tersebut langsung disampaikan oleh Kepsek Bina Lestari Faril Kusnandar (60) yang didampingi kuasa hukumnya dari Channel Law Office Septalia Furwani SH MH, Welly Anggara SH MH dan Antoni, SH, Sabtu (12/2/22).
“Saya ini bukan orang gila menyuruh pelajar push-up seratus kali, Tentara dan Polisi saja tidak kuat apa lagi pelajar, tidak mungkin. Saya hanya suruh dia 10 kali,”ungkap nya di kantor Pengacara Channel Law Office.
“Saya memang menginjak hanya sekali semua yang dihukum juga. Tapi injak saya di pantat karena saat push-up, pantatnya naik. Hanya meluruskan posisi push-up itupun tidak pakai tenaga”cetusnya.
Sementara itu, Kuasa hukumnya Septalia Furwani SH MH menceritakan kronologis lengkap. Dijelaskannya tanggal 16 November 2021 kejadian HI dihukum karena ketahuan membolos bersama temannya.
Singkat cerita tanggal 9 januari 2022 HI melakukan operasi usus buntu. Sebelumnya juga dia sempat izin tidak sekolah karena alasan sakit mah.
“Itu penyakit bawaan dia bukan penganiyaan. Artinya sudah terjadi pembohongan publik,”tegasnya.
Ditambahkan Welly Anggara SH MH menegaskan pihak keluarga HI harus datang dan meminta maaf agar persoalan clear. Tentunya untuk mengembalikan nama baik kliennya.
“Dalam waktu minggu-minggu ini apabila tidak!!! Akan kami bawa ke ranah hukum, kasus pencemaran nama baik, memberikan keterangan palsu dan undang-undang ITE,”tutupnya.
Sementara ditempat terpisah Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi saat dikonfirmasi diruang kerjanya mengatakan, membenarkan peristiwa tersebut.
“Ya benar,atas peristiwa tersebut kita juga sudah menurunkan tim untuk menyelidik kasus tersebut,namun sampai saat ini belum ada laporan resmi ke Polrestabes Palembang”singkat Kompol Tri.
Dimana berita sebelumnya yang beredar,Jumat (11/2/2022) seorang siswa SMP swasta berinisial HI (15), warga Karang Anyar, Kecamatan Gandus, Palembang mengalami sakit di bagian perut terpaksa harus terbaring lemah di rawat di RSUD Bari Palembang.
Diduga siswa tersebut disuruh pus up beratus kali sambil di injak oleh kepalak sekolahnya.(Kiki)