Aldo bercerita, terkait dengan pembangunan yang ada saat ini, sebagian besar merupakan program Almarhum H. Kalamuddin Djinab SH tidak juga meniadakan hasil karya pemimpin lainnya, pembangunannya sampai saat ini masih bisa kita lihat dan dinikmati di Kabupaten Muara Enim. Apalagi, Kabupaten Muara Enim Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) sangat banyak contoh Migas, Batubara, Perkebunan dan Panas Bumi juga potensi pariwisata yang dimiliki tidak kalah indahnya.
“Saya ajudan alm. H. Kalamuddin Djinab SH,.MH cukup lama lebih kurang 10 tahun saya sangat hormat dan mengagumi beliau seperti orang tua saya sendiri. Saya juga banyak belajar dari beliau. Sehingga, saya bisa seperti ini ditambah doa orang tuaku, beliau pemimpin yang Visioner berpikir untuk membangun Kabupaten Muara Enim jauh kedepan. Disini dapat saya sampaikan, bahwa masih banyak program – program beliau yang tidak dilanjutkan ataupun yang belum teralisasi sampai saat ini, karena ia meninggal dunia,” bebernya.
Program-program tersebut diantanya antara lain, pertama, Pembangunan Ruas Jalan Lingkar Muara Enim – Lubai kalau tidak salah DEDnya sudah ada dan jalan ini peruntukannya untuk pengembangan kota Muara Enim sekaligus mempersingkat jarak dan waktu tempuh bagi masyarakat untuk membawah hasil komoditi di desa ke Kota Muara Enim. Kedua, Jalan Simpang Kepur – Sugiwaras padahal pembangunan sudah Sebagian dilaksanakan pembebasan lahannya tinggal untuk dilanjutkan saja tapi sampai saat ini belum dilanjutkan. Mengapa program ini sangat dibutuhkan karena beliau berpikir 50 tahun kedepan jalan Muara Enim – Tanjung Enim akan putus oleh longsor sungai akibat tonase angkutan batu bara dan jalan baru ini jadi jalan alternatifnya. Ketiga, keinginan beliau juga akan membuat Pasar Induk. Dimana akan ditempatkan di antara Gunung Megang dan Rambang Niru jalan raya Lubai – Muara Enim. Agar hasil komoditi pertanian, perkebunan maupun perikanan dari lubai maupun muara enim bisa terjangkau oleh masyarakat dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Muara Enim sampai Lubai.
Lalu keempat, kata Aldo, semua perkantoran dikawasan Islamic Center dengan cara Tukar Guling kepada Instansi Pertikal untuk Perluasan RSUD HM Rabain Muara Enim yang letaknya strategis. juga ingin meningkatkan Sekolah Tinggi yang ada di Kabupaten Muara Enim menjadi Universitas. Bila kantor Bupati Muara Enim sudah terpusat di kawasan Islamic Center, tentunya eks. Kantor Bupati lama bisa dimanfaatkan bagi pihak ketiga untuk pembangunan Mall dan Hotel di Kota Muara Enim.
Kelima, Pembentukan Bank BPR yang saat ini sudah ada dan baik akan tetapi keinginan beliau saat itu Bank BPR juga mempunyai peran sentral selain sebagai bank simpan pinjam juga sebagai Market untuk membeli hasil komoditi yang dihasilkan masyarakat dengan harga bersaing. Bank BPR inilah yang mencari pangsa pasar dan pihak ketiga untuk menerima produk produk yang dibiayai pinjaman oleh Bank tersebut untuk masyarakat. Jadi petani tidak lagi memikirkan untuk mencari pembeli atau menjual hasil panennya akan tetapi mereka lebih profesional untuk meningkatkan kualitas dan hasil produksinya. Dan, keenam, meningkatkan hasil produksi padi dan sawah tadah hujan di Arisan Musi / Muara Belido untuk membuat irigasi atau kanal besar yang terintegrasi buka tutup dengan memanfaatkan air sungai musi saat pasang. Sehingga, petani bisa berapa kali melakukan tanam padi sawah dan tidak tergantung dengan tadah hujan.