“Dari catatan riset, tidak semua lembaga penyiaran memiliki program wisata budaya, padahal program ini memiliki nilai strategis dalam rangka memperkaya wawasan nusantara dan memaknai hakikat kebhinekaan bangsa,” katanya.
Penyelenggaraan riset atas kualitas siaran di televisi ini sudah memasuki tahun ke-enam dan sejak 2020, hasil riset ini mengalami tren kenaikan.
“Dengan melibatkan 12 perguruan tinggi se-Indonesia serta para ahli, riset ini merupakan bentuk dedikasi KPI yang tidak pernah berhenti menjadi garda terdepan dalam mengawal siaran yang sehat dan bermartabat,” katanya.
Sebagai salah satu program prioritas Bappenas, hasil riset ini diharapkan memberi manfaat dan kontribusi dalam membangun kualitas program di era penyiaran digital ke depan, serta inspirasi atas aktivitas penyiaran di berbagai platform media termasuk media baru.
KPI juga berharap perusahaan yang beriklan dapat ikut berkontribusi dalam penempatan iklan di program-program yang terbukti memiliki kualitas baik sebagaimana harapan pihaknya yakni riset ini memiliki pengaruh besar terhadap ekosistem penyiaran, baik di lembaga penyiaran, masyarakat, juga pengiklan.
“Dukungan pengiklan pada program-program siaran yang berkualitas berdasarkan hasil riset KPI akan membantu kesinambungan program tersebut untuk terus hadir di tengah masyarakat,” kata dia.(Anjas)